
Menabung 1 gram Antam per hari terdengar sederhana, tapi kalau kita hitung dengan kacamata teori ekonomi kontemporer, hasilnya sungguh luar biasa. Mari kita simulasikan:
-
Dalam 1 tahun:
1 gram × 365 hari = 365 gram emas
Dengan harga Rp 2 juta/gram → total sekitar Rp657 juta. -
Dalam 5 tahun:
365 gram × 5 = 1.825 gram = 1,825 kilogram emas
Setara dengan Rp3,285 miliar. -
Dalam 10 tahun:
365 gram × 10 = 3.650 gram = 3,65 kilogram emas
Dengan asumsi harga emas tetap Rp 2 juta, nilainya sekitar Rp6,57 miliar.
Tapi, teori inflation hedge menjelaskan bahwa emas cenderung naik lebih cepat dari inflasi. Jika harga emas naik rata-rata 5–7% per tahun, maka nilai tabungan 3,65 kg emas bisa menembus Rp10–12 miliar dalam 10 tahun.
Teori Ekonomi yang Mendukung
-
Compound Effect (Efek Menggulung)
Dalam finansial modern, kekuatan tabungan kecil tapi rutin disebut efek bola salju. Menabung 1 gram sehari mungkin terlihat kecil, tapi dalam 10 tahun menghasilkan kiloan emas—bukti nyata kekuatan konsistensi. -
Time Value of Money vs. Time Value of Gold
Teori klasik mengatakan nilai uang berkurang karena inflasi. Tapi emas justru sebaliknya: makin lama dipegang, nilainya makin naik. Jadi, emas punya time value yang positif. -
Behavioral Economics (Nudge Theory)
Dengan “memaksa” diri beli 1 gram tiap hari, kita membuat kebiasaan otomatis. Lama-lama bukan lagi beban, melainkan gaya hidup. Sama seperti orang terbiasa ngopi tiap pagi, tapi ini versinya jauh lebih berharga. -
Life-Cycle Hypothesis
Emas yang terkumpul bisa menopang berbagai fase hidup: biaya pendidikan anak, modal usaha, sampai dana pensiun. Artinya, tabungan emas jadi instrumen lintas generasi.
Kesimpulan
Jika Anda bisa menabung 1 gram Antam per hari, dalam 10 tahun Anda bukan hanya punya emas kiloan, tapi juga aset miliaran rupiah yang tahan inflasi. Inilah bukti bahwa teori ekonomi modern benar: konsistensi lebih penting daripada jumlah awal.
Atau kalau mau dibuat lebih sederhana: “Daripada tiap hari beli barang yang nilainya turun, lebih baik tiap hari beli emas yang nilainya naik. Bedanya cuma di pilihan, tapi hasilnya bisa mengubah masa depan.” (**)