
Karanganyar(arwiranews.com) Perhelatan akbar Pemilukada Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah periode 2018-2023 menghantarkan pasangan no ururt 2 Drs H Juliyatmono, M.M dan H. Rober Christanto , SE menjadi pemenang setelah mengalahkan penantangnya H. Rohadi Widodo, SP dan Ida Retno Wahyuninsih, SE. Pasangan no urut 2 unggul 56,04% atau 290.644 suara dan pasangan no urut 1 memperoleh 43,96% atau 227.969 suara.
Di Kabupaten Bumi Intan Pari ini, ‘alumni’ ortom Muhammadiyah berani tampil untuk ikut bertarung dalam Pilkada. Adalah Juliyatmono, Bupati terpilih untuk kedua kalinya kelahiran Karanganyar 29 Juli 1966 yang juga merupakan mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah periode 1996 hingga 1998.
Selain menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Karanganyar, Juliyatmono juga pernah menjadi sekertaris Menwa UMS periode 1987 hingga 1993, anggota Malimpa UMS 1986 hingga 1992, Ketua IMM UMS 1984 hingga 1993 serta wakil sekretaris PDM Karanganyar 1996 hingga 2001. Sejak tahun 1998, politisi Golkar ini juga mengabdikan diri menjadi pengajar di SMA Muhammadiyah I Karangnyar.
Selama ia menjadi bupati, banyak prestasi yang sudah diraih dalam membangun dan mengembangkan Karanganyar, selain itu sudah tak terhitung lagi ia menghadiri acara-acara Muhammadiyah. Bahkan ia konsisten mendukung dan berharap acara-acara Muhammadiyah berskala nasional akan terus dilakukan di Karanganyar. Sebagai bupati yang memimpin berbagai golongan, ia pun mencoba berlaku adil dalam melaksanakan berbagai kebijakan.
Wakil Bupati yang mendampingi Juliyatmono adalah Rober Christianto. Rober Christianto merupakan politisi dari Tasikmadu kelahiran 18 Oktober 1973. Nama Rober kependekan dari Romadhan berkah, Rober merupakan berkah dari Ramadhan bagi orang tuanya.
Sama dengan Juliyatmono, Rober juga mengeyam pendidikan sarjananya di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rober lulus dari Fakultas Ekonomi UMS 1998. Rober terlahir dari keluarga yang dekat dengan Muhammadiyah. Bapaknya merupakan donatur tetap di Muhammadiyah sedangkan Ibunya turut aktif mendirikan dan mengembangkan ‘Aisyiyah. Wakil bupati ini juga pernah menjadi anggota aktif Ikatan Pelajar Muhammadiyah Karanganyar.
“Pak Rober pernah menjadi anggota IPM saat saya menjadi Ketua IPM Karanganyar tahun 1986-1988, 1988-1990 selama dua periode. Saat itu IPM banyak anggota-anggotanya dan dominasi pelajar dari sekolah negeri. Saya menjadi Ketua PD IPM Karanganyar, saya juga sering mengantar surat ke rumah Rober untuk orang tuanya”, papar Munfarid, Ketua Lazismu Karanganyar mengenang masa-masa saat aktif di IPM.
Pada Pilkada serentak 27 Juni 2018 yang lalu pasangan Juliyatmono-Rober diusung Partai Golkar, PDI P, PAN, PKB, PPP, Partai Demokrat, serta Hanura. Pasangan ini bertarung melawan pasangan Rohadi-Ida yang diusung koalisi PKS dan Gerindra.
Kiprah Juliyatmono yang aktif dan mendapat banyak pengalaman di ortom Muhammadiyah saat muda, mengabdi di Muhammadiyah serta berani bertarung untuk mengisi jabatan publik dapat kita jadikan inspirasi. Jika warga Muhammadiyah tidak mau menjadi politisi, jangan salah atau marah bila banyak politisi yang tidak peduli dengan Muhammadiyah.( Ditulis oleh Eko Wiratno, dari berbagai sumber)