banner 468x60

Menelusuri Jawa via Rel: Tour Klaten – Banyuwangi Melintasi 18 Kabupaten dan Kota

 Desa
banner 468x60
Menelusuri Jawa via Rel: Tour Klaten – Banyuwangi Melintasi 18 Kabupaten dan Kota

 

KLATEN – BANYUWANGI, 28–30 November 2025 — Perjalanan darat menggunakan kereta api selalu menyimpan romantika tersendiri. Deru roda besi, pemandangan sawah yang membentang tanpa batas, deretan pegunungan, hingga garis pantai yang menyambut mata menjadi pengalaman tak tergantikan. Itulah yang dirasakan dalam Tour Klaten – Banyuwangi yang digelar pada 28–30 November 2025, sebuah perjalanan lintas provinsi dengan menaiki Kereta Api Sritanjung menuju ujung timur Pulau Jawa.

Memulai perjalanan dari wilayah Klaten, Jawa Tengah, kemudian menuju Stasiun Purwosari, Surakarta. Dari kota yang dikenal sebagai pusat budaya Jawa ini, perjalanan panjang menanti, menembus sisi selatan dan tengah Jawa, melintasi hamparan pedesaan, kota-kota industri, kawasan pesisir, hingga dataran tinggi tapal kuda.

Sepanjang perjalanan menuju Banyuwangi, rangkaian KA Sritanjung membawa rombongan menembus 18 kabupaten dan kota di 2 provinsi, yakni Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jalur ini menjadi saksi keberagaman wajah Jawa: dari pusat budaya, kota perdagangan, kawasan pertanian subur, wilayah industri, hingga daerah wisata kelas dunia.

Wilayah-wilayah yang dilalui meliputi Kabupaten Klaten, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sragen di Jawa Tengah. Memasuki Jawa Timur, rombongan kemudian melewati Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, hingga kawasan metropolitan Kota Surabaya. Dari kota pahlawan, kereta kembali melaju ke Kabupaten Sidoarjo, berlanjut ke Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan yang dikenal sebagai pusat pesantren. Rute kemudian membawa rombongan menuju pesisir utara di Kota Probolinggo, sebelum berbelok ke wilayah tapal kuda seperti Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, dan akhirnya memasuki tanah ujung timur, Kabupaten Banyuwangi, sebagai tujuan akhir perjalanan.

Total perjalanan darat ditempuh hampir seharian penuh. Namun waktu terasa singkat karena setiap jengkal lintasan menawarkan panorama yang berbeda. Sawah-sawah luas mengapit desa-desa di Ngawi dan Nganjuk. Gugusan Pegunungan Wilis dan Lawu tampak samar dari kejauhan saat melintasi Madiun. Lanskap perkotaan padat menyambut di Surabaya, berganti menjadi suasana pesisir ketika memasuki Probolinggo. Saat menjelang Banyuwangi, jalur rel membelah perkebunan kopi, karet, dan hutan tropis yang membentang luas, menghadirkan nuansa sejuk selepas perjalanan panjang.

Setibanya di Banyuwangi pada malam hari, rombongan disambut udara segar khas pesisir timur Pulau Jawa. Kabupaten terluas di Pulau Jawa ini menjadi penutup sempurna perjalanan lintas daerah. Di Banyuwangi, agenda wisata pun menanti.

Tour ini bukan sekadar wisata, tetapi juga menjadi perjalanan edukatif lintas daerah. Para peserta bisa menyaksikan langsung betapa heterogennya wajah Jawa, dari hiruk pikuk kota besar hingga kearifan desa-desa yang tetap lestari. Kereta api menjadi moda perjalanan yang tepat karena memungkinkan peserta menikmati perubahan lanskap secara gradual tanpa terputus, seolah membaca sebuah kisah perjalanan panjang dari barat ke timur.

Selain menyuguhkan nilai wisata, perjalanan ini juga mengajarkan pentingnya konektivitas antardaerah. Rel kereta yang menghubungkan 18 kabupaten dan kota menjadi simbol integrasi pembangunan nasional. Jalur yang dahulu dibangun untuk kepentingan logistik kolonial, kini menjadi sarana utama mobilitas masyarakat, pariwisata, serta pertumbuhan ekonomi lokal.

Tak sedikit peserta tour yang mengaku terkesan dengan atmosfir kebersamaan selama perjalanan. Di dalam kereta, para peserta berbincang, bertukar cerita, hingga berdiskusi tentang potensi daerah yang dilalui. Perjalanan panjang justru menjelma ruang silaturahmi sekaligus refleksi tentang luasnya negeri dan beragamnya kehidupan masyarakat Indonesia.

Rangkaian Tour Klaten – Banyuwangi 28–30 November 2025 pun menjadi bukti bahwa perjalanan darat masih memiliki pesonanya sendiri. Menembus 18 kabupaten dan kota lewat rel besi bukan sekadar berpindah tempat, melainkan menjelajah sejarah, budaya, dan lanskap Nusantara dalam satu garis perjalanan panjang. Dari Klaten hingga Banyuwangi, setiap daerah yang terlewati menghadirkan cerita — dan bersama KA Sritanjung, cerita itu disatukan dalam satu pengalaman tak terlupakan.

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan