banner 468x60

Jangan Takut Berbeda, Takutlah Jika Tak Punya Pikiran Oleh: Eko Wiratno, Pendiri EWRC Indonesia

 Nasional
banner 468x60
Jangan Takut Berbeda, Takutlah Jika Tak Punya Pikiran Oleh: Eko Wiratno, Pendiri EWRC Indonesia

Di zaman ketika semua orang berlomba tampil sama, berani berbeda justru menjadi bentuk keberanian tertinggi. Dunia modern sering kali menekan individu agar menyesuaikan diri dengan arus besar opini, gaya hidup, bahkan cara berpikir yang seragam. Namun, seperti kata Eko Wiratno, “Jangan takut berbeda, takutlah jika tak punya pikiran.” Sebab, kehilangan pikiran kritis jauh lebih berbahaya daripada sekadar terlihat tidak sejalan dengan kebanyakan orang.

Berpikir berbeda bukanlah sikap melawan untuk sekadar tampil nyeleneh, tetapi keberanian untuk menggunakan akal sehat di tengah kebisingan dunia maya dan tekanan sosial. Orang yang berani berpikir mandiri akan menimbang, menguji, dan mempertanyakan sesuatu sebelum percaya. Inilah bentuk kemerdekaan sejati—bukan hanya bebas berbicara, tapi juga bebas berpikir tanpa dikendalikan opini massa.

Sayangnya, banyak orang takut berbeda karena khawatir dikucilkan atau diserang. Akibatnya, mereka memilih diam, mengikuti tren, dan menutup mata pada hal-hal yang sebenarnya keliru. Padahal, sejarah membuktikan, perubahan besar selalu lahir dari orang-orang yang berani berpikir berbeda: dari ilmuwan yang menentang dogma lama, hingga aktivis yang menggugat ketidakadilan.

Eko Wiratno menegaskan bahwa bangsa ini akan maju bukan karena banyaknya orang pandai, tapi karena adanya orang-orang yang berani berpikir dan bersuara jujur. Pikiran adalah sumber daya paling berharga yang dimiliki manusia. Ketika pikiran dibiarkan tumpul karena takut berbeda, maka lahirlah generasi yang kehilangan arah dan mudah dikendalikan.

Berbeda bukan berarti salah. Justru, perbedaan adalah bahan bakar inovasi. Dalam dunia riset, pendidikan, dan literasi yang menjadi fokus perjuangan Eko Wiratno, keberanian berpikir beda adalah pintu menuju kemajuan. Karena itu, ia mendorong setiap orang untuk menjaga keberanian berpikir — bahkan jika itu berarti berjalan sendirian.

“Jangan takut berbeda,” ujarnya, “karena keseragaman tanpa makna hanyalah tanda kita berhenti berpikir.”

Dan di situlah bahayanya — bukan ketika kita berbeda, tetapi ketika kita berhenti menggunakan akal.

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan