banner 468x60

Bos RSG, Ratno Susanto Ucapkan Selamat atas Pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hari ini 28 September 2024

 Uncategorized
banner 468x60
Bos RSG, Ratno Susanto Ucapkan Selamat atas Pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hari ini 28 September 2024

 

YOGYAKARTA(JARINGAN ARWIRA MEDIA GROUP)- Destinasi wisata di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) menjadi perhatian tersendiri bagi pakar. Komunikasi antarpemangku kepentingan sangat dibutuhkan demi terciptanya destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi pengunjung sehingga mengarah ke terwujudnya pariwisata berkelanjutan.

Adalah Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Profesor Adhianty Nurjannah yang secara khusus memberikan perhatian terhadap pentingnya pola komunikasi bencana yang terintegrasi. Khususnya di wilayah Sleman yang memiliki destinasi wisata di KRB.

“Penting untuk meningkatkan quality tourism pada objek wisata yang berada pada kawasan rawan bencana, khususnya di Kabupaten Sleman. Tujuannya untuk membuat wisatawan merasa aman dan nyaman pada saat berkunjung di objek wisata. Karena didukung dengan akses informasi dan komunikasi yang lancar, penjagaan dan keamanan pada destinasi wisata, kemudahan akses berwisata, dan infrastruktur yang memadai apabila dibutuhkan evakuasi pada saat terjadinya bencana,” kata Adhianty dalam pidato pengukuhan Guru Besar sebagaimana rilis yang diterbitkan UMY, Sabtu (28/9/2024).

Adhianty menekankan wilayah Indonesia memiliki potensi wisata favorit yang mayoritas berada di kawasan rawan bencana (KRB). Ia mencatat Bali dan Jogja adalah dua kota menjadi pilihan berwisata bagi wisatawan dengan objek daya tarik wisata berada di KRB Indonesia.

Ia menyusun model komunikasi bencana integratif untuk mendukung terciptanya pariwisata berkelanjutan di ODTW. Menurutnya, pariwisata berkelanjutan pada ODTW di KRB khususnya di Sleman, membutuhkan komunikasi integrasi antar-stakeholder kebencanaan. Khususnya kesamaan persepsi tujuan organisasi, kolaborasi antar organisasi dan komunitas, serta komunikasi dialogis melalui komunikasi integratif antar stakeholders kebencanaan.

“Upaya-upaya tersebut termasuk dalam meningkatkan quality tourism yang akan memberikan kesan dan pengalaman menyenangkan, sehingga dapat selalu diingat oleh wisatawan dan menjadi peluang untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan,” ujar dosen yang secara khusus mengangkat penelitian bertajuk Komunikasi Bencana Integratif Humas Pemerintah dan Quality Tourism di Daerah Objek Dengan Daya Tarik Wisata Kabupaten Sleman: Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan ini.

Model komunikasi tersebut dapat membangun kepercayaan untuk mendapatkan citra yang positif. Terlebih dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan, komunikasi bencana integratif yang efektif membutuhkan komitmen untuk menjaga quality tourism melalui tiga faktor yaitu quality of experience, quality of profit, dan quality of life.

“Ketiga faktor tersebut saling terintegrasi dalam upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan, khususnya pada objek dengan daya tarik wisata yang berada pada kawasan resiko bencana,” ucapnya.

Adhianty Nurjanah memperoleh jabatan akademik profesor melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan nomor 49602/N/07/2024 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen, serta didukung oleh Surat PLT Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V No. 1181/LL5/INT/DT.04.01/2023 tertanggal 4 Desember 2023.

Dari Kupang dilaporkan, Bos Ratno Susanto Group(RSG) Ratno Susanto turut menyampaikan ucapan selamat atas pengukuhan Profesor Adhianty Nurjannah. “

Dengan rasa bangga, Keluarga Besar Ratno Susanto Group mengucapkan selamat dan sukses  atas Pengukuhan Prof. Adhianty Nurjannah(Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Sebagai Guru Besar.  Semoga senantiasa dianugerahi usia yang berkah, Sehingga dapat terus menebarkan manfaat, kebaikan dan mengamalkan ilmu pengetahuannya bagi kemajuan dunia pendididkan Indonesia.(**)

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan