- Alasan Pengambilan Keputusan Kelompok
Pengambilan keputusan yang dilakukan secara kelompok biasanya menghasilkan kualitas, mutu dan lebih efektif. Untuk pengambilan keputusan kelompok biasanya dilakukan secra berkelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih peserta yang ada didalamnya. Kegiatan kelompok mempunyai nilai lebih daripada kegiatan individu yang sering dilakukan oleh banyak orang dan sudah merupakan hal yang teruji kebenarannya. Seperti jika kita mengerjakan pekerjaan rumah (PR) lebih baik jika dilakukan secara berkelompok dari pada sendiri. Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa alasan bahwa keputusan kelompok lebih baik dari pada keputusan individu diantaranya:
- karena proses interaksi antar anggota kelompok memunculkan idea tau gagasan yan tidak terpikirkan sebelumnya oleh para anggotanya (Goodwin Watson)
- bahwa pemecahan masalah yang buruk pada kelompok lebih mudah dikenali kemudian ditolak oleh anggota kelompok yang lain. (Shaw, 1932).
- bahwa kelompok mempunyai ingatan akan fakta atau kejadian yang lebih akurat dari perorangan.
- bahwa anggota kelompok dapat saling bertukar informasi-informasi unik yang tidak diketahui oleh anggota kelompok lainnya. Ketika anggota kelompok saling berbagi informasi dengan bebas, mereka cenderung menghasilkan keputusan yang lebih baik (Thompson, Levine, & Messick, 1999) sehinggan kualitas keputusan kelompok bergantung pada informasi unik yang dimiliki para anggota.
Selain alasan diatas juga terdapat alasan lain yang menyatakan keputusan yang lebih baik daripada individu yaitu:
- Motivasi tinggi ada pada kelompok
- Mengambil keputusan yang lebih beresiko daripada individu
- Dalam kegiatan kelompok komitmen anggotanya lebih tinggi untuk melaksanakan keputusan kelompok tersebut
- Keterlibatan dalam pengambilan keputusan kelompok mengakibatkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku anggota yang diperlukan dalam pelaksanaan keputusan
- Perbedaan yang ada dalam kelompok merupakan sumber daya yang bervariasi
- Diskusi langsung dapat meningkatkan kualitas dari setiap argumen dan kreativitas.
Tujuan pengambilan keputusan dalam kelompok untuk membuat keputusan dengan peertimbangan yang benar, pemahaman yang baik, dan tindakan yang realistik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, keputusan yang diambil haruslah keputusan yang tepat, efektif, dan berkualitas serta yang dapat diperkirakan keuntungan dan kerugiannya pada masa yang akan datang.
- Metode Pengambilan Keputusan Kelompok
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi penting di dalam suatu kelompok. Secara umum keputusan di dalam kelompok ada 2 jenis: keputusan yg terprogram dan keputusan yg tidak terprogram.
Keputusan terprogram adalah: keputusan menyangkut aspek-aspek rutin (berulang-ulang). Misal, keputusan tentang bahan baku, proses produksi, dsb. Karena menyangkut aspek rutin dan berulang- ulang, keputusan jenis ini biasanya sudah mempunyai kerangka procedural yang telah ditentukan.
Keputusan tidak terprogram adalah: keputusan menyangkut hal-hal baru dan belum pernah dilakukan di dalam kelompok tersebut. Misalnya, pengambilan keputusan pada saat kelompok akan membuka usaha atau kegiatan baru.
Dalam pengambilan keputusan kelompok, ada berbagai metode yang digunakan. Metode yang ada dalam kelompok memiliki kelebihan dan kekurangan juga. Diantara metode tersebut yaitu:
Metode 1: keputusan oleh penguasa tanpa diskusi kelompok adalah metode pengambilan keputusan dimana pemimpin terpilihlah yang membuat keputusan tanpa meminta pertimbangan dari anggota kelompok. Metode ini sering digunakan dalam sebuah organisasi. Kelebihan :Memudahkan administrasi, berguna membuat keputusan sederhana secara rutin, waktu relatif singkat, keputusan lebih efektif karena dibuat oleh orang yang terampil dan berpendidikan. Kekurangan :Pemimpin bukanlah salah satu sumber yang baik dalam mengambil keputusan, menghilangkan interaksi dalam kelompok, tidak ada komitmen dari anggota kelompok untuk melaksanakan hasil keputusan, menimbulkan sabotase akibat dari ketidak setujuan anggota, kelompok menjadi tidak efektif dan sumber daya anggota diabaikan
Metode 2 : keputusan oleh ahli adalah metode pengambilan keputusan oleh salah satu angota yang paling ahli atau berpengalaman. Biasanya orang yang dianggap ahli dalam suatu kelompok, memiliki kepopuleran dan kekuasaan diantara anggota-anggota yang lain. Kelebihan :berguna saat mengatasi masalah yang sesuai dengan keahlian orang yang bersangkutan, melibatkan sedikit anggota saja. Kekurangan: sulit dalam menentukan anggota ahli atau berpengalaman, tidak ada komitmen untuk pelaksanaan hasil keputusan, menimbulkan sabotase akibat dari ketidaksetujuan anggota, kelompok menjadi tidak efektif dan sumber daya anggota diabaikan
Metode 3 : keputusan dengan rata-rata kelompok adalah metode pengambilan keputusan dengan cara menanyakan pendapat setiap anggota kelompok secara terpisah dan kemudian merata-rata hasilnya. Teknik Delphi dan Teknik Nominal Kelompok merupakan jenis metode ini. Teknik Delphi oleh Dalkey, Helmer dan rekan-rekan mereka dari Rand Corperation (Dalkey,1969,1975) untuk memperbaiki prediksi yang berisi penilaian dengan menyediakan prosedur untuk menghasilkan pendapat ahli. Teknik ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: tiap anggota memberikan pendapat kemudian dikumpulkan dan dirangkum, rangkuman dibagikan kepada semua anggota, setiap anggota menilai atau memprediksi rangkuman tersebut, dan pengambilan keputusan. Teknik Nominal Kelompok diaksanakan dengan langkah-langkah: penilaian masalah, masing-masing individu membuat pendapat tanpa diskusi, masing-masing individu mengajukan pendapatnya dalam diskusi langsung dan menyatatnya, pembahasan tiap-tiap pendapat, evaluasi tiap-tiap pendapat dan pengambilan keputusan. Kelebihan metode ini :berguna saat tidak ada waktu yang banyak dan bersifat darurat, berguna ketika anggota kelompok sulit dikumpulkan, dan berguna ketika membuat sebuah keputusan rutin yang mudah. Kekurangannya :tidak ada interaksi antara anggota kelompok, tidak ada komitmen untuk melaksanakan hasil keputusan dan kelompok menjadi tidak efektif akibat konflik dan kontroversi anggota
Metode 4 : keputusan oleh penguasa setelah diskusi kelompok adalah metode pengambilan keputusan oleh pemimpin kelompok. Disini pemimpin mengadakan rapat, memaparkan masalah, mendengar diskusi antar anggotanya sampai dia yakin keputusan apa yang diambil dan kemudian mengumukannya. Kelebihan metode ini:sumber daya anggota lebih banyak digunakan, dan adanya diskusi kelompok yang menguntungkan. Kekurangan metode ini :tidak ada komitmen anggota untuk melaksanakan hasil keputusan, konflik dan kontroversi dalam kelompok tidak terselesaikan, timbul persaingan antar anggota kelompok dalam memuji pemimpinnya.
Metode 5 : keputusan oleh minoritas (kontrol minoritas) adalah metode pengambilan keputusan yang oleh sebagian kecil anggota atau minoritas berkuasa dengan berbagai cara, baik cara sah maupun tidak sah. Salah satu cara sah yang di gunakan adalah minoritas berperan sebagai komite yang mempertimbangkan suatu masalah dan memutuskan tindakan yang diambil. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan minoritas kelompok melakukan cara-cara yang tidak sah, seperti Rail Roading. Rail roading terjadi ketika minoritas menentukan keputusan secara mutlak dan memaksa anggota yang lain untuk melaksanakan keputusan tersebut. Kelebihannya: Digunakan ketika para anggota tidak mempunyai waktu yang banyak dan sulit di kumpulkan, dan membuat keputusan rutin yang sederhana yang tidak membutuhkan komitmen semua anggota dalam melaksanakan hasil keputusan. Kekurangannya :sumber daya kelompok tidak digunakan, tidak ada komitmen dalam anggota, kelompok menjadi tidak efektif akibat konflik dan kontroversi yang tidak terselesaikan dan interaksi kelompok yang tidak menguntungkan
Metode 6 : keputusan oleh mayoritas adalah metode pengambilan keputusan yang paling sering digunakan dan hampir mirip seperti system pemilu dimana sebuah masalah akan dibahas dan diambil keputusan yang harus disetujui oleh paling sedikit 51% anggotanya. Kelebihan metode ini:berguna ketika ada cukup waktu untuk mengambil keputusan, dan berguna ketika komitmen anggota kelompok dalam melaksanakan hasil keputusan tidak diperlukan. Kekurangan metode ini :mengabaikan minoritas sehingga mengurangi keefektifan kelompok, sumber daya anggota tidak dimanfaatkan, tidak ada komitmen untuk melaksanakan hasil keputusan dan interaksi tidak menguntungkan.
Metode 7 : keputusan tentang consensus adalah metode pengambilan keputusan menggunakan consensus, berarti semua anggota menetujui suatu keputusan untuk dilksanakan. Metode ini membutuhkan waktu dan sumber yang banyak, komunikasi yang terbuka dan dukungan sosial dari seluruh anggota kelompok. Panduan dasar untuk pengambilan keputusan secara konsensus adalah sebagai berikut: Mencari perbedaan pendapat, Memberi argument yang baik, jelas dan logis, Menganalisis pendapat yang lain secara kritis, Mendorong semua anggota untuk memberikan argument yang terbaik, Menyetujui suatu pendapat dengan pertimbangan yang matang dan masuk akal, Menghindari terjadinya konflik dan Mencari keputusan yang terbaik. Kelebihannya :keputusan inovatif, kreatif dan berkualitas tinggi, meningkatkan komitmen anggota kelompok untuk melaksanakan hasil keputusan, sumber daya anggota termanfaatkan dengan baik, meningkatkan kemampuan kelompok dalam mengambil keputusan, dan berguna untuk mengambil keputusan yang serius,penting dan kompleks. Kekurangannya:membutuhkan banyak waktu, energi dan keterampilan yang tinggi, tidak boleh ada batas waktu dan keputusan yang diambil bukan keputusan yang darurat.
Untuk memilih metode pengambilan keputusan, mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Jenis keputusan yang akan dibuat
- Waktu dan sumberdaya yang trsedia
- Sejarah kelompok
- Ciri-ciri tugas yang sedang dikerjakan
- Suasana yang diinginkan oleh kelompok
- Keadaan kelompok
- Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok
Pengambilan keputusan adalah proses menentukan sebuah pilihan dari alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu keadaan sehingga harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif. Proses ini terkadang rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Pada umumnya keputusan dibuat untuk memecahkan masalah atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang akan dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan industri pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau di masyarakat.
Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam perhatian dan dalam pemilihan alternatif yang tepat setelah suatu evaluasi (penilaian) mengenai efektivitas dalam mencapai tujuan yang dikehendaki. Salah satu komponen terpenting dari proses keputusan ialah kegiatan pengumpulan informasi dari mana suatu apresiasi mengenai situasi keputusan dapat dibuat.
Apabila informasi yang cukup dapat dikumpulkan guna memperoleh suatu spesifikasi yang lengkap dari semua alternatif dan tingkat efektivitas dalam situasi yang sedang terjadi, maka keputusan yang diambil relatif mudah. Akan tetapi dalam prakteknya, sangatlah tidak mungkin untuk mengumpulkan informasi yang secara lengkap, mengingat terbatasnya dana, waktu dan tenaga.
Dalam hal dimana data tidak lengkap atau merupakan perkiraan atau ramalan saja (just an estimate or a forecast), elemen ketidakpastian (uncertaitty) kemudian muncul di dalam proses pembuatan keputusan. Elemen ketidakpastian ini akan menimbulkan resiko bagi pembuat keputusan. Ketidakpastian merupakan ciri situasi keputusan yang paling sering dijumpai dalam manajemen modern. Hal ini disebabkan karena pengambil keputusan tidak mengetahui sifat-sifat alternatif yang tersedia, sehingga menimbulkan kesulitan dalam proses pengambilan keputusan.
Oleh karena itu keputusan dan tindakan saling mempengaruhi baik secara positif (menguntungkan) atau negatif (merugikan). Dalam praktiknya banyak sekali situasi semacam itu, misalnya perusahaan terlibat dalam strategi pasar yang kompetitif, pengembangan produk baru, dan memikat eksekutif yang berpengalaman.
Walaupun kelihatannya sederhana, keputusan dalam situasi ada konflik dalam praktiknya menjadi sangat kompleks (ruwet). Misalnya, kita dihadapkan pada keadaan yang tidak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi hasil keputusan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan menjadi lebih banyak. Keputusan dalam situasi ada konflik bisa dipecahkan dengan teori permainan (game theory).
Teknik yang digunakan dalam pengambilan keputusan sebagai berikut:
- Manajemen dan Pengambilan Keputusan
Keputusan yang kita buat menyangkut berbagai bidang seperti, ekonomi, sosial dan budaya. Lingkungan dimana kita hidup sangat kompleks dengan berbagai komponen atau faktor-faktor yang perlu diperhatikan seperti hukum, moralitas, kenyataan ekonomi, dan sebagainya. Jadi pengambilan keputusan sering tidak sederhana. Walaupun dalam kenyataannya, kita membuat keputusan setiap hari, jarang sekali kita merenungkan sejenak tentang bagaimana sebenarnya kita membuat keputusan. Tak seorang pun sempurna sebagai pengambil keputusan, akan tetapi keputusan-keputusan yang diambil menghendaki kata sukses paling tidak terhadap keputusan-keputusan yang penting. Misalnya keputusan tentang karier, sebab akan mengarahkan jalan mana yang harus ditempuh.
- Teknik pengambilan keputusan partisipatif
Teknik partisipatif ada dua yaitu teknik partisipatif individu dan kelompok. Untuk individu dimana karyawan mempengaruhi pengambilan keputusan manajer. Sementara untuk kelompok menggunakan teknik konsultasi dan demokrasi. Dalam partisipasi konsultasi, manajer meminta dan menerima keterlibatan karyawan, tetapi manajer mempertahankan hak untuk membuat keputusan. Dalam bentuk demokrasi terjadi partisipasi total dan kelompok bukan per individu yaitu dengan suara terbanyak.
- Studi Kasus
Pengambilan keputusan tidak dilandasi oleh pemikiran yang matang akan tetapi disebabkan oleh tekanan psikologi dan waktu pengambilan keputusan sangat pendek dimana tidak sesuai terhadap beban tugas dan resikonya. Adanya pengabaian proses rasionalitas dari anggota tim yang telah bekerja keras dalam mengumpulkan data aktual (informasi) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
- Teknik rasional moderen
Teknik rasional modern (distribusi) yakni memperhitungkan biaya semua kegiatan/aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan memproses pesanan penjualan, mempercepat pesanan pemasok/pelanggan serta memecahkan masalah kualitas pemasok/penganrtaran (delivery), sehingga dalam pemilihan lokasi kantor teknik lebih tepat.
REFERENSI
Johnson, Johnson. 2012. Dinamika Kelompok. Jakarta : Index
Salusu, J. 2004. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Luthans F, 2006 Perilaku Organisasi Edisi 10, Penerbit Andi, Yogyakarta
Setiadi N J, 2008 Business Economics and Managerial Decision Making, Kencana, Jakarta