PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN KERTAS LIPAT DI TK 01 MOJOGEDANG KARANGANYAR
PRATIWI HANDAYANI
Pendidkan Guru PAUD, TK 01 Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia.
Email: pratiwihanda090@gmail.com
ABSTRACT
Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan perkembangan motorik halus melalui kegiatan menggunting dengan kertas lipat pada kelompok A TK 01 Mojogedang. Penelitian ini dilakukan di TK 01 Mojogedang yang beralamat di Mojo Rt 01 Rw 07 Mojogedang Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelompok A TK 01 Mojogedang yang terdiri dari 10 peserta didik. Perkembangan motorik halus anak pada TK 01 Mojogedang masih jauh dari kemampuan yang hendak dicapai. Dari latar belakang tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas agar dapat dilakukan perbaikan pembelajaran dengan maksud agar perbaikan yang dilakukan dapat menjadi solusi dari masalah kurangnya minat dan semangat anak dalam menggunting. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan dan semangat anak dapat diatasi dengan menggunakan media bahan kertas lipat untuk menggunting. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kemampuan motorik halus anak pada sebelum tindakan rata-ratanya adalah 50% dibandingkan dengan nilai sebelum tindakan rata-rata menggunting dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Keywords: Motorik Halus, Menggunting, Kertas Lipat
- PENDAHULUAN
Perkembangan anak usia dini memang sangat perlu untuk dikembangkan secara signifikan. Banyak aspek yang menunjang perkembangan anak, diantaranya adalah perkembangan fisik motorik anak. Banyak orang tuan hanya mengandalkan kemampuan nativisme atau bawaan anak saja tanpa memperhatikan faktor eksternal perkembangan anak, terutama perkembangan fisik motorik anak yang sangat berhubungan dengan kemampuan gerak anak.
Salah satu yang menunjang perkembangan motorik halus anak dengan cara memberikan pengetahuan, melipat atau menggunting. Dalam memberikan pembelajaran menggunting harus memperhatikan media yang digunakan dengan indikator. Pendukungnya, misalkan tingkat perkembangan anak dimana anak masih suka dengan hal – hal yang menarik, misalkan dengan permainan.
Proses kegiatan belajar mengajar mempunyai beberapa faktor pendukung. Suatu kegiatan dapat disebut kegiatan belajar mengajar apabila terjadi interaksi antara seorang guru dengan satu siswa atau lebih. Transformasi informasi terjadi dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dari seorang siswa yang belum tau menjadi tau. Dan siswa yang sudah tau dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut lewat tindakan maupun ucapan.
Kegiatan belajar mengajar ditaman kanak-kanak untuk mengembangkan bakat dan kreatifitasnya. Arti dan pentingnya identifikasi anak berbakat agar mereka memperoleh pengalaman Pendidikan sesuai dengan bakat dan kemampuanya. Bakat tidak dapat di paksa, akan tetapi perlu di asah oleh karena itu betapa pentingnya identifikasi terhadap anak seperti yang disebutkan diatas, adalah untuk dapat mengoptimalkan bakat yang dimiliki anak.
Namun dalam kenyataanya dapat dilihat bahwa dari TK 01 Mojogedang kemampuan motorik anak masih rendah disebabkan oleh proses belajar mengajar yang tidak sesuai. Kemampuan jari – jari anak masih kaku dan saat ini masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran lama dengankegiatan monoton misalnya hanya menulis dan mewarnai menggunting tanpa ada variasi. Sehingga saat pembelajaran anak merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan yang diberikan oleh gurunya. Salah satu kegiatan yang menarik anak dan dapat mengembangkan perkembangan motorik halusnya yaitu dengan kegiatan menggunting (dengan kertas lipat dengan bentuk yang berkreasi). Maka dari itu penelitian tertarik untuk menggunakan penelitian dengan judul “Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting dengan Kertas Lipat di TK 01 Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2019/2020”.
- KAJIAN LITERATUR
- Pengertian Motorik Halus Anak
Perkembangan motorik halus anak adalah proses seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota tubuh mengembangkan kemampuan motorik sangat diperlukan anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Seefel (dalam Moeslrchatoen, 1999), Menggolongkan 3 ketrampilan motorik halus anak, yaitu:
Ketrampilan lokomotorik: berjalan, berlari, meloncat, meluncur.
Kemampuan nonlokomotorik: (menggerakkan bagian tubuh anak diam di tempat) mendorong, melengkung, mengayun.
Ketrampilan memproyeksi dan menerima / menagkap benda: menamgkap, melempar
Perkembangan ketrampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan. Ellizaberth Hurlock (1956) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik bagi konselerasi perkembangan individu.
- Manfaat Kegiatan Motorik Halus Anak
Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibr dirinya dan memperoleh perasaan senang.
Melalui ketrampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpness (ketidak berdayaan) pada bulan-bulan pertama kehidupanya.
Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school adjustment).
Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapar bermain dan bergaul dengan teman sebayanya.
- Tujuan Pengembangan Motorik Anak
Tujuan perkembangan motoric halus anak adalah membqntu mengembangkan berbagai porensi anak psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social emosional, kognitif, Bahasa, fisik/ motorik kemandirian dan seni untuk memasuki pendidikan dasar. Untuk mengembangkan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik atau motoriknya maka guru TK akan membantu meningkatkan fisik/ motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih Gerakan motorik kasar dan halus, serta meningkatkan ketrampilan tubuh secara hidup sehat sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat dan sehat. Hurlock, (1978) menyatakan bahwa motorik halus anak hanya membutuhkan otak – otak kecil dan memperlukan tenaga yang besar seperti menulis, menggunting, dan melipat.
Yusuf (2004) perkembangan fisik motorik adalah kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang menghasilkan hormone yang menyebabkan munculnya pola tingkah laku. Carol & Alleh (1999), apabila pertumbuhan tubuh baik maka akan berdampak positif pada kemampuan gerak motorik tubuhnya.
- Tinjauan Tentang menggunting
Menggunting merupakan kelanjutan dari tahap kegiatan meremas dan merobek kertas kegiatan menggunting dimaksudkan untuk melatih motoric anak khususnya untuk melatih jari – jari anak melalui kegiatan dengan media gunting dan kertas dengan berbagai pola sesuai tahap perkembangan.
Tujuan menggunting untuk mempersiapkan anak usia dini menuju Pendidikan tahap selanjutnya khususnya kemampuan untuk menulis, karena dalam menulis dibutuhkan kekuatan otot – otot jari dan koordinasi mata dengan tangan yang dapat dilatih melalui menggunting.
Manfaat menggunting
Menggunting merupakan kegiatan yang disukai anak
Mengembangkan sensor motor
Mengembangkan kekuatan otot tangan
Mengembangkan jari tangan
Langkah – langkah menggunting
Alat dan bahan:
- Kertas lipat yang sudah dibentuk polanya
- Gunting
- Lem
- Kertas untuk menempel hasil guntingan (HVS)
- Cara:anak diajarkan untuk megang gunting dan menggerakkan gunting untuk memotong pola pada kertas lipat yang sudah dibentuk dengan hati – hati memotong sesuai pola. Setelah terpotong pola pada kertas lipat, lalu ditempel pad kertas yang sudah disediakan (HVS)
- METODE
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Penelitian perbaikan pembelajaran dilakukan di TK 01 Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelompok A yang terdiri dari 10 peserta didik pada tahun pelajaran 2019/2020.
Pembelajaran dengan menggunakan kegiatan menggunting sebagai upaya meningkatkan perkembangan motorik halus anak meliputi sejumlah tindakan sebanyak 2 siklus yang setiap siklus tercakup dalam 4 kegiatan, yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanakan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Pada pelaksanaan tindakan setiap tindakan dilakukan sebanyak 2 (kali) pertemuan.
- TEMUAN
Berdasarkan pengamatan dan hasil pembelajaran pada kegiatan kelompok A TK 01 Mojogedang dalam upaya meningkatkan perkembangan kemampuan motorik halus pada anak dalam kegiatan belajar mengajar, keadaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
- SIKLUS 1
Grafik 1. Kemampuan motorik halus Siklus I
Dari hasil tersebut menunjukkan kemampuan fisik motorik anak TK 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2020/2021 masih diperlukan tindakan pembelajaran selanjutnya dengan materi alat peraga kertas lipat dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
- SIKLUS II
Siklus II yang dilaksanakan selama 45 menit di ruang kelas. Dalam kegiatan ini guru mengaplikasikan antara penggunaan media alat peraga kertas lipat untuk menggunting dengan kemampuan fisik motorik anak aspek, serta berusaha mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran penggunaan media alat kertas lipat untuk menggunting I.
Grafik 2. Kemampuan motorik halus Siklus II
Secara umum kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran pengembangan motorik halus dengan menggunting pasa siklus IIsudah dapat diatasi dengan baik.
- CONCLUSION
Setelah penelitian ini dilakukan dan data yang diperoleh kemudian dianalisis, maka penelitian yang berjudul upaya meningkatkan perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting dengan kertas lipat pada anak didik kelompok A TK 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2019/2020 dapat ditarik keksimpulan sebagai berikut: Bahwa hasil atau nilai kemampuan motorik halus anak pada sebelum tindakan rata-ratanya adalah 50% dibandingkan dengan nilai sebelum tindakan rata-rata menggunting dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Hal tersebut dilihat bahwa nilai sebelum tindakan dibanding dengan setelah tindakan dari siklus ke siklus berikutnya selalu mengalami peningkatan.
Taman Kanak-kanak 01 Mojogedang, Mojogedang, Karanganyar memiliki program pengembangan kemampuan motorik halus anak, diantaranya adalah dengan kegiatan menggunting. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan usia dan tumbuh kembang anak, sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan banyak perkembangan bagi anak, selain motorik juga kognitif, sosial emosional, dan juga bahasa.
Kegaitan menggunting di Taman Kanak-kanak 01 Mojogedang, Mojogedang, Karanganyar telah sesuai dan sejalan dengan teori-teori dalam perkembangan kemampuan motorik halus anak, sehingga kemungkinan hasil yang didapat secara optimal sangatlah besar. Disamping itu, karena pelaksanaan dilakukan secara terintegrasi dengan aspek perkembangan lain, diperoleh efek yang positif pda kemampuan lain, diantaranya adalah kemampuan seni, sosial emosional, agama dan juga kemampuan kognitif anak.
Kegiatan menggunting dan menempel di Taman Kanak-kanak 01 Mojogedang dapat membantu orang tua dalam mendidik anak.
REFERENCES
Fridani, Lara. (2010). Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Luluk, Asmawati (2008). Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Sujiono, Bambang. (2005). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Sujiono, Yulianti Nuraini. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks
Wijaya, Widarmi D. (2008). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
http://futichaturisqoh.blogspot.com/2013/01/konsep-menggunting-AUD.html, diunduh pada tanggal 28 November 2020.