Pada retajdid bidang ideologi, pada tahun 1969 Muhammadiyah menerbitkan “Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”. Saat retajdid bidang perjuangan, lahirlah apa yang disebut dengan “Khittah Muhammadiyah” pada tahun 1971. Inti dalam khittah ini menegaskan bahwa Muhammadiyah akan tetap istiqomah sebagai gerakan Islam yang berkiprah dalam lapangan dakwah sosio-kemasyarakatan.
Sementara itu, produk retajdid bidang dakwah menghasilkan seruan “Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah” pada tahun 1968. Akan tetapi karena konsepnya masih terlalu umum, “Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah” ini diganti pada tahun 2002 dengan “dakwah kultural”, dan pada tahun 2015 diganti lagi menjadi “dakwah komunitas”. Retajdid bidang amal usaha, hasilnya program dan kebijakan persyarikatan membangun pusat-pusat layanan sosial-kemasyarakatan.
Haedar Nashir dalam Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah pada Selasa (05/04) menyampaikan bahwa Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah baru mulai menggarap retajdid dalam bidang organisasi. Hasilnya sebuah buku yang berjudul Tajdid Organisasi Muhammadiyah di Era Perubahan. Isi buku tersebut memuat beberapa poin penting pembaharuan organisasi yang terkait dengan nilai, pelaku, sistem atau struktur, budaya, dan lingkungan.
“Buku ini konon dimaksudkan untuk menyambung agenda yang tersisa dari agenda tahun 1968. Jadi tajdid bidang ideologi, bidang perjuangan, bidang dakwah, dan amal usaha sudah ada. Namun yang belum tergarap Re-tajdid adalah di bidang organisasi. Sekarang MPK menerbitkan buku Tajdid Organisasi Muhammadiyah di Era Perubahan,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.(https://muhammadiyah.or.id/)