PLT Kepala Sekolah (Wakur) SMA Negeri 1 Koto BesarMahasiswa S2 di IAIN Batusangkar
Mengapa pendidikan karakter dirasa penting ? jawabya karena bertujuan membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif, berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan, pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi positif dan berakhlak karimah sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
pandemi covid 19 ini, pendidikan di indonesia beralih melalui sistem dairing (online) atau tidak tatap muka. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) telah merumuskan konsep sekolah pendidikan karakter, yang setidaknya ada lima karakter yang harus di tanamkan pada peserta didik. Yaitu: Membentuk nilai nasionalisme, integritas, kemandirian, gotong royong dan religius.
Dengan adanya wabah covid 19 telah mengganggu kehidupan serta aktivitas sehari hari di masyarakat bahkan dalam sektor pendidikan, dengan di terapkannya pembatasaan anak pada tempat umum dan belajar dirumah, berbagai aktivitas peserta didik terganggu dalam kegitan sekolah. Hal tersebut tidak berarti pendidikan karakter mati tetapi sebaliknya pendidikan karakter merupakan hal yang penting untuk dikembangkan, kita tau wabah pandemi covid-19 menimbulkan banyak kegelisahan, kecemasan, kekhawatiran, kemarahan dan kesedihan. Setiap individu perlu kekuatan karakter untuk menghadapinya dan mengatasinya dengan menguatkan karakter. Pembentukan kekuatan karakter secara sadar (conscious) dan tidak sadar (subsconsious) dimulai dari rumah tangga. oleh karena itu penting untuk memberikan teladan dan contoh perilaku baik di rumah di masa pandemi covid-19 yaitu semua orang harus menjunjung nilai kebersihan, sanitasi dan hygienes agar tubuh sehat dan bersih, kita juga harus menunjukkan rasa hormat kita kepada orang tua, pasangan, anak dan anggota keluarga yang lainnya. Berbicaralah dengan rasa hormat dan kasih sayang kepada mereka, berikan contoh dalam berkata-kata yang baik, santun kepada seluruh anggota keluarga. membuat waktu bersama dengan anggota keluarga, makan bersama dimeja makan, dan berikan perhatian kepada seluruh anggota keluarga. melihat television yang membangun nilai positif. diskusikan saat-saat menyenangkan dan saat liburan (di masa lalu atau masa depan), karena pandemik tidak memungkinkan pergi jauh dan mudik, maka harus punya rencana atau membuat perencanaan untuk tahun depan. Kita juga dapat mulai membiasakan membagi tugas pekerjaan rumah tangga bersama anggota keluarga. kita harus menetapkan harapan untuk diri sendiri, tetap sibuk dengan kegiatan yang positif. dengan terus bekerja di rumah, supaya emosi dapat terkontrol secara positif dan dengan tanggungjawab yang tinggi. Terima batasan anda dan syukuri kekuatan yang kita punya. kuatkan karakter banyak bersyukur atas apa yang sudah anda capai sejauh ini.
Saat pandemi kovid-19 karakter yang tidak boleh dilupakan memakai masker, menjaga jarak dimanapun kia berada , cuci tangan pakai sabun. Karakter yang tidak kalah pentingnya kita harus manfaatkan waktu dengan semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta dan merefleksikan untuk membangun kesabaran dan kontrol diri kepada keluarga kita. Hanya kepada Allahlah kita Meminta pertolongan dan Perlindungan dari intain virus Covid-19. Dengan harapan semoga wabah yang menghebohkan dunia ini cepat hilang dan kita semua bebas beraktifitas kembali.Amin ya Robbal al-amin. ( Penulis adalah Plt Kepala Sekolah (Wakur) SMA Negeri 1 Koto BesarMahasiswa S2 di IAIN Batusangkar).
Related Posts
Pendiri EWRC Indonesia, Eko Wiratno : Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran 2024-2029
Mahalnya Beaya Akreditasi!
Sehat Negriku, Bangkit Indonesiaku Oleh : Nana Novariana Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia/ Mahasiswa Doktor Penyuluh Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat Promkes Universitas Sebelas Maret
6 ALASAN IBU HARUS TETAP SEMANGAT MEMBERI ASI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NEGARA SECARA BERKELANJUTAN Oleh : Diah Andriani Kusumastuti, Dosen Program Studi Profesi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Kudus / Mahasiswa Program Doktor Program Studi Penyuluhan Pembangunan-Promkes UNS