banner 468x60

UTAMI SASMITA LESTARI[DOSEN UNIVERSITAS SAM RATULANGI] : VIRUS CORONA MENGUBAH DUNIA KITA.

 Opini
banner 468x60
UTAMI SASMITA LESTARI[DOSEN UNIVERSITAS SAM RATULANGI] : VIRUS CORONA MENGUBAH DUNIA KITA.

 

Tahun 2019, beberapa tahun setelah pandemi Zika menggemparkan dunia di tahun 2015 atau Ebola di tahun 2014, menjadi tahun awal menyebarnya penyakit Covid-19 di seluruh dunia. Pada tahun 2020, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

Sudah delapan bulan berlalu sejak Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus positif Covid-19 pada 2 maret 2020. Masih lekat dalam ingatan saya bagaimana saat itu presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang Indonesia yang positif terjangkit virus Corona. Tercatat dalam sejarah bahwa Indonesia pernah mengalami pandemi serupa yaitu Flu Spanyol di tahun 1918. Saat itu negara kita bahkan berada pada urutan ketiga sebagai negara dengan tingkat kematian terbesar setelah India dan Afrika Selatan. Lalu, dua tahun kemudian tepatnya di tahun 1920 negara kita sukses melewati pandemi tersebut, tentunya setelah melewati ketakutan yang pada akhirnya berujung pada kebebasan kita dari wabah. Lalu kapan Indonesia bisa merasakan kebebasan dari wabah pandemi Covid-19 ini?

 

Pandemi Covid-19 telah memengaruhi semua aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan. Mulai pendidikan dasar hingga level perguruan tinggi dituntut mampu beradaptasi dengan perubahan yang diakibatkan oleh wabah ini. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sejak pertengahan Maret tahun 2020 pemerintah menghentikan sementara proses kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka langsung. Beberapa layanan administratif juga sudah dilakukan melalui sistem online. Aktivias dalam dunia pendidikan harus tetap berjalan karena akan memengaruhi penuntasan masa studi peserta didik dan rencana kedepan peserta didik setelah menuntaskan studinya. Tidak ada yang mudah di situasi seperti ini, termasuk bagi saya, seorang tenaga pendidik. Bagi saya pandemi yang dulunya hanyalah sebuah istilah yang saya pelajari dari mata kuliah epidemiologi, sekarang menjadi nyata dalam kehidupan. Saya menyaksikan sendiri betapa banyaknya perubahan yang perlu dilakukan dalam bidang pendidikan akibat virus Corona ini dan adaptasi-adaptasi yang perlu dilakukan terhadap perubahan tersebut. Metode pembelajaran teori lebih mudah untuk dicarikan alternatif solusinya ketimbang pembelajaran praktek, utamanya praktek dalam bidang kesehatan sehingga masih ditemukan ketidaksempurnaan dalam pelaksanaannya. Proses menempuh pendidikan berubah menjadi online learning yaitu sistem pembelajaran jarak jauh dimana semuanya dilakukan secara online. Akibatnya, tenaga pendidik dan peserta didik dituntut agar dapat meningkatkan keterampilannya dalam penggunaan teknologi. Mungkin hal ini bisa kita anggap sebagai tantangan sekaligus berkah pandemi Covid-19 yakni tenaga pendidik dan peserta didik mau tidak mau siap tidak siap harus mampu menguasai penggunaan media sosial atau melek teknologi untuk menunjang proses pembelajaran. Walaupun proses penguasaan teknologi ini diawali dengan sebuah keterpaksaan karena keadaan, lambat laun keterpaksaan ini akan menjadi sebuah kebiasaan. Pandemi Covid-19 telah mempercepat terwujudnya teknologi 4.0. Selain itu, banyak sekali workshop online atau webinar yang dapat diikuti yang menyajikan topik bagaimana menyelenggarakan pembelajaran online serta implementasi teknologi dalam dunia pendidikan dan tentunya tanpa harus flight ke kota penyelenggara kegiatan tersebut.

 

Era new normal atau yang dikenal di Indonesia sebagai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menjadi model kehidupan baru yang diadaptasi oleh hampir semua negara. Artinya, kembalinya aktivitas diberbagai sektor dengan tatanan baru sesuai protokol kesehatan. Semakin kesini proses adaptasi terhadap perubahan dalam bidang pendidikan menjadi semakin baik. Walaupun beberapa kendala seperti akses internet tetap akan ada dalam proses pembelajaran secara online. Sekarang kita sudah mulai terbiasa memanfaatkan teknologi mulai dari orientasi online, ujian online hingga wisuda online. Beberapa instansi pendidikan turut mendukung proses pembelajaran secara online ini antara lain dengan meningkatkan fitur-fitur yang mendukung kelas online dan menyediakan layanan kuota gratis kepada tenaga pendidik dan peserta didik sehingga proses belajar mengajar secara online dapat berjalan maksimal. Namun, kita juga bisa melihat sendiri masyarakat sekitar kita mulai merasa jenuh dengan pelaksanaan sistem pembelajaran online ini sehingga kita menyaksikan sendiri orang-orang terlihat mulai melonggarkan protokol kesehatan, bahkan yang tak kalah mencengangkannya opini beberapa oknum yang menyatakan bahwa Covid-19 hanyalah sebuah mitos belaka. Tentu ini menjadi sebuah kemunduran jika masyarakat mulai bersikap tidak disiplin dalam menerapkan protol kesehatan karena keikutsertaan masyarakat dalam perang melawan pandemi global ini sangat penting.

 

Virus Corona telah ada dan menyebar di Indonesia dan mau tidak mau kita harus hidup berdampingan, berkompromi, berdamai dengan virus ini. Alasannya, WHO telah menyatakan meski kurva kasus positif Covid-19 menurun, virus Corona tidak akan hilang. Life must go on dan kita semua tidak bisa terus menerus berdiam diri dan menyerah pada keadaan. Kehidupan harus tetap produktif dengan menjalankan prinsip new normal dalam menjalani kehidupan ditengah pandemi Covid-19. Harapannya, setelah pandemi berakhir adaptasi penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan tetap dijalankan dalam proses pembelajaran. Ambillah sisi positifnya dan buang sisi negatifnya. Selamat dan semangat berkreasi menciptakan dan mengembangkan metode serta konten pembelajaran digital. Tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sikap optimisme dari seluruh lapisan masyarakat juga perlu ditunjukkan agar kita dapat melewati pandemi Covid-19 ini bersama-sama seperti bagaimana orang terdahulu melewati pandemi Flu Spanyol. Pada akhirnya kita semua percaya bahwa apapun latar belakang dan profesi kita, masing-masing dari kita telah diberikan kemampuan untuk berjuang melawan pandemi ini dengan cara kita masing-masing, kita hanya harus tetap yakin dan optimis karena sesungguhnya Tuhan tidak akan memberikan ujian dan cobaan melebihi kemampuan kita. Kita semua berdoa semoga wabah ini segera berakhir. Aamiin.

 

 

 

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan