banner 468x60

IKA WIDIASTUTI, S.IP, M.AP, CBPA, CPRW, C.GL [UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA] : STRATEGI MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN PADA SAAT PANDEMI

 Opini
banner 468x60
IKA WIDIASTUTI, S.IP, M.AP, CBPA, CPRW, C.GL [UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA] : STRATEGI MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN PADA SAAT PANDEMI

 

Indonesia saat ini sedang menuju pandemi covid 19. Pangan sebagai kebutuhan dasar manusia menjadi fokus penting. Tugas kita adalah menjaga dan meningkatkan ketahanan serta kemandirian pangan. Pada saat pandemi Covid-19 diprediksi produksi petani Juli sampai akhir tahun 2020 menurun tetapi semester pertama sampai April kita mengalami surplus. Dengan manajemen yang baik dan kerjasama dengan institusi lain, surplus tersebut digunakan sebagai cadangan pangan.

Berbagai program dan kebijakan disusun pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan di Indonesia. Interfensi dari sisi supply dilakukan dengan cara pertama, percepatan tanam sebesar 5,6 juta hektar untuk padi sawah. Kedua, mengembangkan lahan rawa yang terdiri dari 85.000 hektar melalui intensifikasi dan 179.000 hektar melalui ekstensifikasi dengan membuka lahan baru. Ketiga, mengurangi import terhadap daging sapi, bawang putih dan gula dengan mengupayakan peningkatan produksi dalam negeri.

Strategi dari sisi demand dilakukan dengan mendorong diversifikasi pangan melalui pemanfaatan berbagai sumber pangan lokal selain padi, misalnya singkong, sagu, pisang, jagung. Selain itu, pemerintah juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan. Dari 10,4 juta hektar lahan pekarangan yang ada di Indonesia, 50% dapat dimanfaatkan sehingga kebutuhan konsumsi pangan dapat tercukupi.

Strategi supaya cadangan pangan dapat terpenuhi yaitu pemerintah pusat melalui BULOG harus memiliki cadangan pangan minimal 1,5 juta ton dengan menyerap hasil panen petani dan menjaga harga di tingkat petani. Pemerintah provinsi harus mengalokasikan APBD untuk menyediakan cadangan pangan minimal 200 ton. Begitu pula cadangan pangan di tingkat kabupaten.

Di tingkat desa dengan mewujudkan lumbung pangan masyarakat bekerja sama dengan Bumdes untuk menangani hal ini terutama di 38.000 desa. Di era pertanian 4.0 ini pemerintah mendorong pengembangan pertanian modern dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui pemanfaatan berbagai teknologi.

Peran dan kontribusi perguruan tinggi tentunya sangat penting dalam mewujudkan kemandirian pangan selama pandemi. Perguruan tinggi, organisasi sosial, pemerhati pertanian, pemerintah, dan dinas terkait, mewujudkan program ketahanan pangan dari tingkat mikro sampai makro. Program yang dilaksanakan antara lain pemberian paket teknologi hidroponik, paket teknologi aquaponik lele dan sayuran, paket teknologi pemanfaatan pekarangan air limbah, fasilitas logistik pasar ikan untuk koperasi mitra perikanan, bantuan paket budikdamber (budi daya ikan dalam ember), dan bantuan paket benih sayuran.

Covid-19 adalah  tantangan kita untuk dapat beradaptasi terhadap kondisi saat ini. Pemerintah tetap memberikan jaminan terhadap pangan dan melindungi petani. Peradaban dapat berkembang apabila ditopang dengan pangan yang cukup. Ini menjadi substansi penting mengapa kita harus mandiri pangan.

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan