banner 468x60

Eko Wiratno[Pendiri EWRC] : Ancaman Resesi Menghantui Kita.

 Opini
banner 468x60
Eko Wiratno[Pendiri EWRC] : Ancaman Resesi Menghantui Kita.

 

 

Ancaman resesi ekonomi Indonesia dan resesi ekonomi global adalah nyata. Apabila ekonomi global mengalami resesi maka pasar ekspor akan mengalami gangguan dan giliran berikutnya adalah kebangkrutan dunia usaha serta diikuti oleh Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) secara besar-besaran. Indikator penurunan investasi masuk ke Indonesia dikhawatirkan juga akan menyebabkan jumlah uang beredar di Indonesia berkurang drastis.

Sejumlah indikator menunjukkan Indonesia sedang mengarah ke jurang resesi. Antara lain  pertumbuhan ekonomi yang negatif pada kuartal II dan tren ekonomi kuartal III dan IV yang sangat bergantung pada kondisi perekonomian global. Disamping itu belum adanya titik terang kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Menjadi tantangan berat bagi perekonomian Indonesia di kuartal II tahun ini yang membuat perekonomian Indonesia tidak bisa leluasa bergerak.

Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, pentingnya usaha pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional bagi masyarakat. Pemerintah harus memperkuat sektor primer terutama sektor pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan kekuatan ekonomi lokal maka masyarakat tidak terlalu bergantung pada ekonomi global.

Sejumlah sektor berdampak signifikan jika resesi melanda Indonesia antara lain sektor jasa pariwisata, Keputusan yang diambil pemerintah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan pariwisata menjadi sektor yang berpeluang terdampak serius. Meski demikian ada sejumlah sektor yang meraup untung di tengah pandemi Covid-19 antara lain jasa komunikasi penyedia jaringan, seperti Webex, Zoom, dan Meet

Suatu negara dikatakan masuk masa resesi, apabila muncul beberapa indikator antara lain: Terjadi ketidakseimbangan antara produksi dengan konsumsi, Pertumbuhan ekonomi lambat bahkan merosot selama dua kuartal terturut-turut, Nilai impor jauh lebih besar dibandingkan nilai ekspor, Terjadi inflasi atau deflasi yang tinggi, Tingkat pengangguran tinggi

Sekuat apapun perekonomian suatu negara, bisa jadi memiliki titik lemah. Ketika titik lemah tersebut terhantam, mau tidak mau atau siap tidak siap negara tersebut akan mengalami kelesuan dan kemerosotan yang disebut dengan resesi ekonomi. Sebab itulah, penting bagi setiap negara memantau laju pertumbuhan ekonominya per kuartal, agar dapat segera diambil kebijakan ekonomi yang mampu mengantisipasi bahkan mengatasi jika ditemukan adanya masalah. (Penulis adalah Pendiri Eko Wiratno Research and Consulting[EWRC], Alumni Pasca Sarjana UNS Surakarta dan Pasca Sarjana STIE AUB Surakarta)

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan