
Lingkaran kehidupan manusia selalu dimulai dari titik kesalahan lalu melangkah pada titik memiliki kesadaran, lalu berada pada titik mengingat Tuhan dengan melakukan pertaubatan dosa atas kesalahan kemudian kembali pada titik kesalahan dan berputar terus-menerus hingga dia tiada.
Ketenangan dan kesabaran adalah kunci hidup tatkala hati memiliki keinginan yang jauh lebih tinggi dari kemampuan yang kita miliki dan jauh dari kesadaran akan apa yang telah ada untuk diri kita. Maka, ketenangan dan kesabaran adalah kunci dalam mengali kesalahan diri hingga kita mampu temui kesadaran diri kita sendiri.
Sejatinya kehidupan ibarat sungai besar yang memiliki dasar begitu dalam. Bukan tentang bagian sungai mana yang kita selami tetapi, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menyelam hingga menemukan dasar sungai kehidupan, lalu memadu kasih dengan Tuhan, hanya ada engkau dengan Tuhan bukan lagi tentang hiruk pikuk kehidupan. Agar arus sungai tetap tenang kita harus temukan cara terbaik dalam berenang dan menyelam sehingga kehidupan kita tetap stabil adanya, tidak terheran-heran saat dapatkan kebahagian dan tidak terpuruk hingga berlarut-larut tatkala dirundung kesedihan. Pelajari kesalahan daj kekurangan diri, bagaimana dan mengapa kita tidak bisa menyelami sungai hingga menyentuh dasarnya sedangkan orang lain bisa dengan mudahnya.
Teruslah berkembang dan jangan menyerah !!!
Tangerang, 15 September 2020,
Chania R. Santoso
irene svinarky12/10/2020 at 06:27
setuju mbak