Jakarta(arwiranews.com)Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, pemulihan pandemi Covid-19 harus berjalan beriringan antara kesehatan serta perekonomian. Oleh karena itu, bank sentral menyiapkan 6 strategi dalam pemulihan kesehatan dan ekonomi.
Perry menjelaskan, strategi pertama terkait sektor kesehatan. Di mana Gerakan Pakai Masker (GPM) menjadi sangat mutlak di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itulah Perry yang juga Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mendorong GPM untuk terus mensosialisasikan strategi tersebut ke masyarakat.
“Antara kesehatan dan ekonomi tidak boleh ditabrakkan, jadi harus bersama berjalan mengatasi pandemi. Ini dilakukan sebagai upaya mengurangi dampaknya ke sektor ekonomi,” kata Perry melalui Webinar GPM dengan tema ‘Menavigasi Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi Nasional’ Rabu, 28 Oktober 2020.
Strategi kedua lanjut Perry, ialah membuka sektor potensial terhadap ekonomi namun juga tetap mengurangi faktor penularan Covid-19. Menurutnya, terdapat 17% sektor usaha produktif yang telah diidentifikasi serta bisa dibuka secara bertahap dan aman di tengah pandemi Covid-19.
“Sektor-sektor tersebut di antaranya sektor pertanian, tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, serta basis ekonomi kerakyatan,” tambah Perry.
Strategi BI yang ketiga yakni terus mendorong kredit dengan melakukan pencocokan atau mix and match antara kebutuhan industri serta kecukupan modal perbankan. Perry juga menilai perbankan nasional masih sangat kuat permodalannya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Strategi keempat yakni terus mendorong realisasi belanja Pemerintah serta mempercepat stimulus pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurutnya PEN sangat menopang pemulihan UMKM nasional.
Sementara straregi kelima dan keenam adalah melanjutkan kebijakan makroprudensial yang mendukung pasar serta mendorong terciptanya digitalisasi UMKM agar dapat bertahan ditengah pandemi Covid-19. (*)