Boyolali(Jaringan Arwira Media Group)– Banyaknya jumlah pemilih pemula pada Pemilihan Umum 2024 menjadikan setiap pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden fokus pada strategi merangkul generasi ini. Milenial adalah generasi yang lahir awal 1980-an hingga awal 2000-an.
Pada Pemilu 2024, bagian dari kelompok milenial ini sebagian besar merupakan pemilih pemula. Apa kata mereka soal pesta demokrasi 5 tahun yang akan berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024?
Salah seorang calon pemilih, Agustina (22) Mahasiswa Prodi Agroteknologi Universitas Boyoali[UBY], berharap pasangan capres-cawapres menyusun program kerja yang dapat merepresentasikan kebutuhan milenial. Salah satunya, program kerja terkait lapangan pekerjaan.
“Gimana ada orang-orang muda sekolah tinggi, butuh lapangan kerja. Ke depan saya berharap masalah lapangan pekerjaan bisa menemukan solusi,” kata Agustina
Sementara itu, Mahasiswa lainnya, Cela Wahyuningsih (19), berharap Pemilu 2024 menghasilkan seorang pemimpin yang baik. “Harapannya lebih baik ke depan. Program untuk generasi muda lebih baik ke depannya, Program KIP tetap dilanjutkan,” kata Cela mahasiswa Prodi Agroteknologi ini.
Cela menambahkan sebagai bagian dari generasi milenial, ia berharap Indonesia bisa menjadi negara maju. “Pinginnya sih lebih maju. Maksudnya pingin menjadi negara maju dengan negara lain,” kata Cela kepada Jaringan Arwira Media Group di Lokasi Agrotech Botanical Center(ABC) UBY Boyolali sabtu(10/02/2024) siang.
Pada Pemilu dan Pilpres 2024, ia mengaku belum menentukan pilihan. Yang jelas, kata dia, pilihannya adalah calon yang bisa memprioritaskan membangun generasi milineal yang lebih berkualitas dan melek politik.
“Harapan mungkin kalangan mahasiswa kita untuk tertarik gimana sih bangsa Indonesia di politik dan membuat generasi muda langsung terjun untuk membantu pemerintah” kata Cela. Dengan jumlah hampir 40 persen dari total keseluruhan masyarakat Indonesia, suara generasi ini diyakini mampu menyumbang kemenangan besar bagi pasangan calon.(**)