Boyolali(arwiranews.com) Kuliah Kerja Nyata(KKN) Universitas Boyolali (UBY) menyelenggarakan berbagai program diantaranya mengajarkan cara desain pembuatan stiker 3M kepada anggota Karang Taruna Desa Banyudono yang berguna untuk menghimbau warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan benar dan teratur.
Kegiatan selanjutnya membagikan stiker hasil desain anggota Karang Taruna dan membagikan masker kepada warga dilingkungan Desa Banyudono terutama kepada para pedagang di Pasar Ngancar Banyudono yang sangat rawan terjadinya berkerumunnya penjual dan pembeli. Sosialisasi yang dilakukan untuk menekankan mematuhi protocol kesehatan dengan benar sesuai anjuran pemerintah terhadap penjual dan pembeli di pasar.
Walaupun Desa Banyudono sudah masuk dalam Zona Hijau untuk penyebaran Covid-19 tetapi kita harus menjaganya dan tetap mematuhi protocol agar terhindar dari tertularnya virus tersebut.
Sudah satu tahun lebih Indonesia masih belum bisa terbebas dari pandemi virus Covid-19, Terdeteksi virus ini muncul pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019. Penyebaran virus ini terjadi sangat cepat hanya dalam gitungan beberapa bulan saja, virus ini sudah bisa masuk ke beberapa negara termasuk Indonesia. Virus corona ini menginfeksi dan menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan demam tinggi, batuk, pilek, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
Seiring berjalannya waktu, tidak lama ini telah ditemukan riset bahwa virus corona tidak hanya menginfeksi dan menyerang saluran pernapasan saja, melainkan sudah berkembang menyerang system pencernaan dengan adanya gejala diare, mati rasa pada indra perasa atau lidah, mual dan muntah yang disertai dengan demam tinggi. Penyebaran virus ini sangat cepat hingga memakan banyak korban nyawa di berbagai Negara. Awalnya di Indonesia hanya 2 orang yang positif, namun dalam waktu beberapa hari, setiap hari ada penambahan korban dan orang yang terpapar serta dinyatakan positif corona.
Sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk menyiapkan rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan untuk masyarakat yang terjangkit Covid-19. Maraknya pandemic Covid-19 ini, dan semakin cepatnya peningkatan jumlah korban yang terpapar positif Covid-19 membuat beberapa Negara termasuk Indonesia juga menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia juga diberlakukan kebijakan Pembatasan sosialisasi Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan.
Pencegahan penularan virus corona tidak hanya bisa dilakukan dengan cara lockdown atau PSBB saja, tak kala penting setiap individu juga dapat menerapkan protokol kesehatan untuk bisa memproteksi dirinya sendiri dari paparan virus corona. Oleh karena itu penting untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tentang penerapan protokol kesehatan 4M untuk mencegah penularan dan menekan penyebaran Covid-19. 4M adalah salah satu jargon dimasa pandemic ini untuk mencegah dan menekan penyebaran Covid-19. 4M ini adalah mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Sudah sering Pemerintah dan tenaga kesehatan menyuarakan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, namun seiring berjalannya waktu hingga saat ini penyebaran virus Covid-19 tidak dapat dihentikan melainkan semakin meningkat jumlah pasien yang terpapar dan positif Covid-19. Hal ini terjadi dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum sadar betul untuk menerapkan protokol kesehatan. Meskipun mereka menggunakan masker, masih banyak diluar sana yang berkerumun. Sehingga dari 3M sekarang dikembangkan menjadi 4M. (Red)