UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA DALAM KEGIATAN MENGUNGKAPKAN KATA SECARA SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR
PADA ANAK KELOMPOK A-1 DI TK ABA 52 SEMARANG
UMINI
Pendidkan Guru PAUD, TK ABA 52 Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Email: umitkaba52@gmail.com
ABSTRACT
Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana melalui media gambar pada anak kelompok A-1 di TK ABA 52 semarang. Penelitian ini berawal dari pentingnya meningkatkan seluruh aspek pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini yang salah satunya adalah mengungkapkan kata secara sederhana, untuk mempersiapkan anak dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Inti permasalahan dalam penelitian ini adalah mengungkapkan kata secara sederhana, dimana masih banyak anak yang belum mau melakukan secara mandiri, dalam proses pembelajaran yang kurang bervariasi dan juga kurang menarik minat anak. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Pada saat kegiatan pembelajaran guru menggunakan media gambar untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengungkapkan kata secara sederhana dengan lebih baik dan mandiri. Dari data awal yang diperoleh peneliti pada saat observasi, diketahui bahwa minat anak untuk mengungkapkan bahasa secara sederhana masih sedikit. Pada siklus 1 dari 11 anak, 2 anak dapat nilai baik, 5 anak dapat nilai cukup, 4 anak nilainya kurang. Diharapkan pula guru mampu menggunakan/ menyediakan media gambar dengan segala keterbatasan yang ada agar proses pembelajaran menyenangkan dan dapat meningkatkan minat belajar anak. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa mengungkapkan kata secara sederhana dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan Bahasa anak pada kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang Tahun Pelajaran 2020-2021.
Keywords: Kemampuan Bahasa, Mengungkapkan Kata, Media Gambar.
- PENDAHULUAN
Untuk dapat melatih kemampuan berbahasa anak kususnnya dalam kegiatan mengungkapkan bahasa, pada kelompok A-1 TK ABA 52 Semarang dari pengamatan yang telah dilakukan, ternyata masih banyak anak yang tidak tahu apa yang harus dilakukannya, anak banyak diam, anak malu mencoba walaupun berani mengangkat tangan, keaktifan anak juga masih kurang. Terbukti bahwa dari 11 anak hanya 2 anak saja yang mau mencoba melakukannya.
Menyadari bahwa hasil pembelajaran yang telah dilakukan guru pada kususnya kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana masih perlu diperbaiki, untuk mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi kelas, guru berusaha memanfaatkan dengan media yang ada.
Selama kegiatan pembelajaran terlihat bahwa kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana masih sulit dilakukan oleh anak-anak dengan banyaknya anak yang tidak aktif dalam pembelajaran untuk kegiatan mengungkapkan kata.
Kemampuan bahasa dalam kegiatan menggungkapkan kata secara sederhana masih kurang dikarenakan saat pembelajaran kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana dengan banyaknya anak yang diam, anak malu mencoba walaupun berani tunjuk tangan, keaktifan anak belum maksimal, dan guru belum menggunakan media dengan optimal. Dari hal tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana, yaitu: “Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana melalui media gambar pada anak kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang?”.
- KAJIAN LITERATUR
- Bahasa
Sehubungan dengan peranan penting bahasa dalam kehidupan Nurbiana Dhieni (2012) mengemukakan beberapa fungsi bahasa bagi anak. Diantaranya sebagai alat menyampaikan informasi, alat untuk bersosialisasi, alat untuk mengangkapkan perasaan dan lain-lainnya.
- MengungkapkanKata Secara Sederhana
Mengungkapkan kata secara sederhana adalah suatu kegiatan yang dilakukan seorang anak secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah kata sederhana untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan. Permendiknas No. 137 Tahun 2014 mengungkapkan kata secara sederhana merupakan salah satu indikator yang harus terpenuhi dalam aspek perkembangan bahasa anak.
- Media Gambar
Salah satu alat atau media yang dapat mendorong anak untuk mengungkapkan kata secara sederhana yaitu melalui media gambar. Secara bergiliran anak mengatakan sesuatu mengenai suatu gambar dengan mengulangi pernyataan yang telah dilakukan sebelumnya. Permainan ini baik untuk daya ingat anak dan mengembangkan daya pengamatan maupun membantu mengungkapkan bahasa secara sederhana yang tentunya sesuai dengan tahap perkembangan anak.
- METODE
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian tindakan kelas ini melibatkan 11 anak kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang sebagai partisipan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi kepustakan/ dokumentasi. Sedangkan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling.
Dalam melakukan observasi, peneliti mengamati jalannya kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana melalui media gambar pada anak kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang. Studi pustaka, menurut Nazir (2014: 93) teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang akan digunakan sebagai landasan perbandingan antara teori dengan prakteknya di lapangan. Data sekunder melalui metode ini diperoleh dengan browsing di internet, membaca berbagai literatur, hasil kajian dari peneliti terdahulu, catatan perkuliahan, serta sumber-sumber lain yang relevan. Sedangkan wawancara dilakukan dengan teman sejawat juga suvervisor untuk mengetahui perkembangan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana melalui media gambar.
- TEMUAN
Dari data awal pra-siklus bahwa kemampuan bahasa dalam mengungkapkan kata sederhana masih sangat kurang, dan hasil observasi upaya meningkatkan kemampuan bahasa melalui kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana pada kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang, Siklus 1 dan Siklus 2 sebagai berikut:
- SIKLUS 1
4.1.1 Hasil Perencanaan
Tersusunnya hasil penilaian Siklus 1 pada kegiatan upaya meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana melalui media gambar sebagai berikut: Kelompok A-1/Tema: Air, Udara dan Api satu silkus, Tersusunnya rencana kegiatan, rencana kegiatan harian (RKH), skenario perbaikan, refleksi.
4.1.2 Hasil Pelaksanaan
Hasil berkenaan dengan peningkatan berupa: Nilai, Tabel, dan Grafik.
4.1.3 Hasil Pengamatan
- Data pengamatan guru: dimulai dari perencanaan pemilihan indikator, perencanaan RKH yang baik,pengadaan media gambar, pengeloaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan anak dan juga waktu.
- Data pengamatansiswa: anak mampu mengikuti semua pembelajaran yang disampekan guru, anak senang dengan pembelajaran disampekan guru, melalui media gambar anak tertarik, anak aktif.
4.1.4 Data Refleksi
- Kelebihannya adalah sebagai berikut: dengan merancang dan menciptakan kegiatan bagi anak dapat merangsang anak untuk aktif dan termotivasi, dengan media gambar
- Kelemahannya adalah sebagai berikut: penyediaan media gambar belum maksimal sehinga terjadi keributan, pengelolaan waktu yang belum baik.
- SIKLUS 2
4.2.1 Hasil perencanaan
Tersusunnya hasil penilaian Siklus 2 pada kegiatan upaya meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana melalui media gambar sebagai berikut: Kelompok A-1/Tema: Air, Udara dan Api satu silkus, Tersusunnya rencana kegiatan, RKH, skenario perbaikan dan refleksi.
4.2.2 Hasil Pelaksanaan
Hasil berkenaan dengan peningkatan berupa: Nilai, Tabel dan Grafik.
4.2.3 Hasil Pengamatan
- Data pengamatan guru: dimulai dari perencanaan pemilihan indikator, perencaan RKH yang baik,pengadaan media gambar, pengeloaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan anak dan juga waktu.
- Data Pengamatan siswa: anak mampu mengikuti semua pembelajaran yang disampekan guru, anak senang dengan pembelajaran disampekan guru, melalui media gambar anak tertarik,anak aktif.
4.2.4 Data Refleksi
- Kelebihannya adalah sebagai berikut: dengan merancang dan menciptakan kegiatan bagi anak dapat merangsang anak ntuk aktif dan termotivasi, dengan media gambar yang lebih variatip baik jumplah dan warnanya dan pembagian kelompok yang lebih kecil pada area bahasa, kegiatan mengungkapkan kata anak sangat mudah dan bersemangat.
- Kelemahannya adalah sebagai berikut: guru terlalu fokus dalam area bahasa, sehingga pada area yang lain kurang mendapatkan perhatian.
- Pembahasan Tiap Siklus
- SIKLUS 1
- Pembahasan siklusI
- SIKLUS 1
Setelah melihat hasil pra siklus belum sesuai dengan harapan penelitian maka diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1. Pada hasil pembelajaran siklus 1 terjadi kenaikan dibandingkan dengan pra siklus. Temuan/ kejanggalan/ hal unik, yaitu:
- Pada siklus 1 anak mulai tertarik dengan gambar-gambar yang disediakan guru dan mulai mengungkapkan dengan kata sederhana tentang gambar manfaat udara.
- Keberhasilan penelitian pada siklus I adalah dengan bimbingan yang diberikan guru, beberapa anak sudah mulai dapat mengungkapkan kata secara sederhana dan saling ingin mendahului untuk mendapatkan kesempatan dari guru tentang manfaat udara.
- Kejanggalannya penelitian pada siklus I adalah masih ada anak yang belum mau mengungkapkan kata secara sederhana karena gambarnya masih sedikit dan terbatas juga belum berwarna yang bagus.
Dari hasil perolehan data anak melalui kegiatan upaya meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana pada kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang telah mengalami peningkatan. Kemampuan mengungkapkan kata secara sederhana pada pra siklus yang kurang ada 8 anak atau 72%, pada siklus 1 mengalami penurunan dari 8 menjadi 4 atau 36%, sedangkan untuk kategori cukup pada siklus 1 ada 5 anak atau 46% dan untuk kategori baik mengalami kenaikan dari 0 anak menjadi 2 anak atau 18%.
4.3.2 SIKLUS 2
4.3.2.1 Pembahasan siklus 2
Setelah melihat hasil dari siklus 1 masih ada beberapa anak yang belum bisa atau kurang dalam mengungkapkan kata secara sederhana, maka diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dan hampir semua anak dapat melakukan kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana melalui media gambar dengan benar. Temuan/ kejanggalan/ hal unik yang didapatkan pada siklus 2 ini, adalah sebagai beriku:
- Pada siklus 2 peneliti memberikan kesempatan yang lebih banyak melalui media gambar yang beragam dan bervariasi baik tampilan maupun warnanya serta jumplah gambar yang tersedia sehinga anak nyaman dan tidak saling berebut dan anak mudah dalam mengunngkapkan kata secara sederhana dengan tenang dan nyaman.
- Keberhasilanpada penelitian siklus 2 adalah dengan melalui media gambar yang lebih bervariasi baik ukuran warna dan jumplah yang teredia yang dapat memberikan banyak kesempatan pada anak untuk mengungkapkan kata secara sederhana, antusias anak sangat tinggi untuk melakukan kegiatan.
- Kegagalanpada penelitian siklus 2 adalah pengelolaan waktu yang masih belum efektif karena kegiatan terfokus pada area bahasa di area lain terabaikan.
Dari data kemampuan anak dalam upaya meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana melalui media gambar pada kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang, setelah adanya perbaikan telah terjadi peningkatan.Kemampuan mengungkapkan bahasa secara sederhana dari jumplah 11 anak pada siklus 2 mengalami peningkatan kategori baik 7 anak atau 64 %, dan cukup ada 4 anak atau 36 %, sedangkan kategori kurang menjadi tidak ada atau 0 %.
- CONCLUSION
Selah melaksanakan analisis kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana melalui media gambar dan melaksanakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan dan refleksi dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
- Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa teutama dalam kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana.
- Peningkatan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan bahasa secara sederhana melalui media gambar pada kelompok A-1 di TK ABA 52 Semarang, yang semula memiliki kemampuan mengungkapkan kata secara sederhana dengan baik 18% pada silkus 1 meningkat menjadi 64% pada siklus ke 2.
Berdasarkan perolehan nilai yang memahami peningkatan tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa dalam kegiatan mengungkapkan kata secara sederhana.
REFERENCES
Aisyiyah, dkk. (2007). Pengembangan dan Konsep Dasar AnakUsia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ali Nugroho, dkk. (2014). kurikulum Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dhieni, Nurbiana, dkk. (2012). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hapidin, dkk. (2014). Manejemen Pendidikan TK/PAUD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Tim PKP PG-PAUD. (2014). Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka
Zaman, Badru, dkk. (2012). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.