Boyolali(arwiranews.com) Kuliah Kerja Nyata(KKN) Universitas Boyolali(UBY) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan untuk kali ini bertempat di Grintingan, RT 30/RW 05, Sumberagung, Klego, Boyolali menjadi salah satu lokasi tempat KKN 2021. Sumberagung memiliki luas 480.793 Ha dengan 31 RT, 5 RW dan 14 dusun, jumlah penduduk 5.911 jiwa (2013) yang didominasi anak-anak, pemuda-pemudi dan lansia, yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh pabrik.
Adapun kegiatan yang dilaksankan meliputi : Pembuatan jamu tradisional, penanaman jahe merah dan penanganan Covid-19.
- Jamu mba iis berdiri sejak 6 bulan lalu,beliau mewarisi resep membuat jamu tersebut dari ibu nya yang sudah lama vakum karena banyaknya saingan pedagang jamu tradisional didesa Sumberagung, jamu mba iis hanya memiliki 2 rasa varian yaitu kunir asem dan beras kencur karena pangsa pasarnya adalah anak muda dan anak-anak, lain.tetapi beliau juga menerima pesanan jika ada konsumen yang memesan jamu rasa yang lain. Manfaat jamu kunir asem tersebut ialah Mengatur gula darah, mencegah risiko kanker, meningkatkan daya tahan tubuh menekan risiko komplikasi jantung, meningkatkan fungsi otak, meredakan nyeri haid.menurunkan berat badan. Sedangkan manfaat jamu beras kencur adalah menambah nafsu makan dan atasi flu, menyembuhkan sariawan dan infeksi,menyembuhkan diare dan cegah kanker. Pembuatan jamu mba iis masih tradisional dan sama dengan yang lain, namun dalam pengemasan beliau menggunakan botol plastic yang steril dan sudah ada label merk nya, jadi jamu mba iis lebih menarik minat masyarakat yang membeli karena sangat praktis kemasannya. Waktu pembuatan jamu mba iis seperti pada umumnya, mba iis memulai membuat jamu dari jam 2 pagi sampai subuh setelah subuh mba iis mengedarkan jamu nya ke daerah solo yang dulu jadi tempat tinggalnya disana.
- Penanaman tumbuhan Jahe merah sebagai upaya meningkatkan ekonomi dan menjadi apotik hidup bagi warga masyarakat di desa Grintingan, RT 30/RW 05,Sumberagung, Klego, Boyolali.Jahe merah disebut juga dengan jahe sunti. Salah satu ciri fisik yang paling ketara dari tanaman rempah satu ini adalah warnanya. Jahe jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit rimpang yang berwarna hijau kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda sampai kuning. Ukuran rimpang jahe merah lebih kecil ketimbang jahe biasa, dan ruasnya pun cenderung rata dan sedikit menggembung. Tak hanya itu, kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe biasanya karena mengandung minyak astri lebih banyak. Tak seperti jahe biasa, jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan. potensi ini perlu dikembangkan karena sangat bermanfaat terutama di masa pandemic seperti ini.
- Selain kegiatan tersebut pada masa pandemi ini dilakukan penyebaran poster tentang virus corona, untuk memutus rantai penyebaran covid-19, pemasangan poster ini ditujukan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk selalu mentaati protokol kesehatan. Mengingat jumlah masyarkat yang terjangkit virus corona sejumlah sekitar 1,46jt kasus, tempat penempelan poster ditempat-tempat yang mungkin rawan\ dengan kerumunan seperti balai desa, masjid, pos kamling dan rumah warga yang sering dijadikan pusat keramaian. Disamping itu, pembuatan anti septik juga sangat penting, dengan memanfaatkan tanaman herbal seperti daun sirih,cara membuatnya pun cukup sederhana yaitu pertama daun sirih secukupnya dicuci bersih, lalu siapkan panci dengan diisi air secukunya, setelah itu panaskan air dalam panci tersebut, setelah mendidih masukka n mangkok tahan panas kedalam panci tersebut dan dimasukkan daun sirih ditambah air secukupnya, tidak lupa untuk di, peserta yang mengikuti pembuatan ini hanya 4 orang dengan sistem door to door.
