banner 468x60

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL ANAK MELALUI KEGIATAN MENGHUBUNGKAN GAMBAR DENGAN KATA PADA ANAK KELOMPOK A  DI TK PERTIWI SENGGRONG KECAMATAN ANDONG    

 Kampus
banner 468x60
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL ANAK MELALUI KEGIATAN MENGHUBUNGKAN GAMBAR DENGAN KATA PADA ANAK KELOMPOK A  DI TK PERTIWI SENGGRONG KECAMATAN ANDONG     

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL ANAK MELALUI KEGIATAN MENGHUBUNGKAN GAMBAR DENGAN KATA PADA ANAK KELOMPOK DI TK PERTIWI SENGGRONG KECAMATAN ANDONG  

 

ENY SUYAMTI

 

Pendidkan Guru PAUD, TK Pertiwi Senggrong, Boyolalil, Jawa Tengah, Indonesia.

 

ABSTRACT

Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan keaksaraan awal anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dengan kata pada anak kelompok A di TK Pertiwi Senggrong, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini berawal dari kenyataan pada kelompok A sebagian besar peserta didiknya masih belum berkembang dengan baik aspek perkembangan bahasa terutama pada bidang keaksaraan. Guru masih mencari cara, metode atau kegiatan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode dalam melakukan observasi, peneliti mengamati jalannya keaksaraan awal anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dengan kata pada anak Kelompok A di TK Pertiwi Senggrong dengan melakukan catatan hasil karya pada anak. Pada dasarnya kreativitas sudah ada sejak anak lahir, namun perlu distimulasi kembali melalui lingkungan sehingga kreativitas anak dapat meningkat. Kegiatan menghubungkan gambar dengan kata di TK Pertiwi Senggrong, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali yang dimaksud adalah kegiatan menghubungkan gambar yang dilakukan dengan menebak gambar dengan kata secara langsung dengan menghubungkan gambar dengan kata.

 

Keywords: Keaksaraan Awal, Menghubungkan Gambar, Kata

 

  1. PENDAHULUAN

Sebagaimana yang termasuk di dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 pasal 1 (satu) ayat 14 dan pasal 18 (delapan belas) ayat 1, bahwa pendidikan anak usia dini dieselenggarakan sebelum jenjag sekolah dasar, dari sejak lahir sampai usia enam tahun yang melalui jalur pendidikan formal berbentuk dalam Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia 4-6 tahun merupakan masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi dan mengasimilasi atau menginternalisasikan ke dalam kepribadiannya. Bromley (1992) menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal.  Pengembangan keterampilan berbahasa pada anak usia dini mencakup empat aspek, yaitu: berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif karena anak dituntut untuk menghasilkan bahasa. Sebaliknya, keterampilan menyimak dan membaca bersifat reseptif karena anak lebih banyak menyerap bahasa yang dihasilkan oleh orang lain. Keterkaitan antara keempat aspek keterampilan di atas dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan bahasa pada usia 5-6 tahun anak seharusnya sudah berkembang sangat baik. Tetapi pada kenyataannya di TK Pertiwi Senggrong khususnya pada kelompok A sebagian besar peserta didiknya masih belum berkembang dengan baik aspek perkembangan bahasa terutama pada bidang keaksaraan. Guru masih mencari cara, metode atau kegiatan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini. Berdasarkan hasil observasi, teridentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: (1) Pada kegiatan menirukan huruf vokal dan menyebutkannya menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan; (2) Peserta didik merasa kurang antusias atau bersemangat, kurang fokus dan merasa bosan ketika melakukan kegiatan; (3) Sebagian besar peserta didik tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan; (4) Dan media yang kurang menarik sehingga menyebabkan peserta didik merasa malas untuk mendengar dan memperhatikan. Penyebab masalah tersebut karena, kegiatan, media dan metode yang digunakan guru kurang menarik perhatian dan minat peserta didik.  Alternatif Pemecahan Masalah Masalah penggunaan media dan metode oleh guru yang kurang menarik perhatian dan minat peserta didik serta upaya meningkatkan perkembangan keaksaraan anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai metode dengan kegiatan yang bervariasi. Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pentingnya mengembangkan kreativitas anak sejak usia dini, maka peneliti menyusun judul: “Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Anak Melalui Kegiatan Menghubungkan Gambar Dengan Kata Pada Anak Kelompok A di TK Pertiwi Senggrong Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali”.

  1. METODE

Guru harus mengembangkan kemampuan keaksaraan anak yang dimiliki anak dapat berkembang, selain itu agar anak tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang kegiatan kesehariannya hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja. Metode yang tepat digunakan untuk dapat merangsang kreativitas anak yaitu dengan metode tanya jawab, bermain, bercerita, menyanyi, pemberian tugas pada anak, melengkapi kalimat sesuai gambar, menggambar mewarnai.

Dalam melakukan observasi, peneliti mengamati jalannya keaksaraan awal anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dengan kata pada anak Kelompok A di TK Pertiwi Senggrong dengan melakukan catatan hasil karya pada anak. Studi pustaka, menurut Nazir (2014: 93) teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang akan digunakan sebagai landasan perbandingan antara teori dengan prakteknya di lapangan. Data sekunder melalui metode ini diperoleh dengan browsing di internet, membaca berbagai literatur, hasil kajian dari peneliti terdahulu, catatan perkuliahan, serta sumber-sumber lain yang relevan. Sedangkan wawancara dilakukan dengan teman sejawat juga suvervisor untuk mengetahui peningkatan kemampuan keaksaraan awal anak melalui kegiatan menghubungkan gambar dengan kata pada anak Kelompok A di TK Pertiwi Senggrong Tahun Ajaran 2019/2020.

  1. TEMUAN

Kreativitas memiliki aspek adanya daya pikir dan daya cipta, serta dapat melakukan komunikasi. Anak harus didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari lingkungannya, maka anak akan mampu mengembangkan prakarsa, dan daya kreatifnya, dan hal-hal yang produktif dalam bidang yang disenanginya. Artinya, pembelajaran yang dilakukan guru harus lebih memberikan kesempatan pada anak untuk aktif mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapat sesuai dengan imajinasi anak. Pembelajaran yang demikian berhubungan dengan aspek kreativitas lain, yaitu komunikasi. Pembelajaran yang memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya maupun berpendapat mendorong kelancaran anak dalam menyampaikan ide anak. Cara untuk mengatasi kendala selama kegiatan yang berlangsung adalah :

Memberikan kegiatan kreatif yang bisa menstimulasi anak untuk berkreasi mencipta dan berimajinasi sesuai dengan pemikirannya, melalui kegiatan menghubungkan gambar dengan kata dapat meningkatkan kreativitas anak.

Memberikan motivasi dan semangat pada anak untuk berkreasi dan lebih percaya diri ketika melakukan kegiatan, bisa juga dengan pemberian reward berupa benda yang bisa membuat anak lebih bersemangat untuk berkreasi.

Membentuk karakter anak yang suka berimajinasi dan berkreasi sendiri, melakukan hal-hal baru untuk mendapatkan pengalaman baru sehingga kreativitas muncul dengan sendirinya.

Kegiatan menghubungkan gambar dengan kata memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi dalam menentukan gambar apa yang akan anak baca sehingga mendapatkan ide gambar maupun ide menghubungkan gambar dengan kata. Kemudian, saat anak melakukan kegiatan menghubungkan gambar dengan kata berbagai bahan dan alat yang disediakan, anak dapat melakukan permainan dan memodifikasi gambar yang termasuk dalam aspek ketepatan. Aspek lain dalam kreativitas adalah keaslian. Keaslian pada kegiatan menghubungkan gambar dengan kata dapat berkembang karena anak telah mampu memberikan ide sendiri sehingga menghasilkan hasil karya yang orisinil dan berbeda. Kegiatan menghubungkan gambar dengan kata juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan ide anak untuk menghasilkan karya yang lain sesuai dengan keinginan anak.

Saat melakukan kegiatan menghubungkan gambar dengan kata anak terlibat secara aktif untuk memberikan ide-ide yang variatif. Kegiatan menghubungkan gambar dengan kata sesuai dengan prinsip pembelajaran aktif. Strategi pembelajarannya menekankan anak aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui berbagai kegiatan seperti observasi, percobaan, atau diskusi memecahkan permasalahan dalam proses pembelajaran.

  1. CONCLUSION

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka kesimpulan dari penelitian ini yakni sebagai berikut:

Pada dasarnya kreativitas sudah ada sejak anak lahir, namun perlu distimulasi kembali melalui lingkungan sehingga kreativitas anak dapat meningkat. Dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa kreativitas anak mencapai puncaknya pada usia 4 sampai 4,5 tahun, dan akan menurun satu tingkat skor kreativitasnya pada saat anak berusia 5 tahun. Oleh karena itu, kreativitas sangat penting dikembangkan pada anak sejak usia dini untuk persiapan kehidupan di masa dewasanya. Anak yang kreatif selalu mencari dan menemukan jawaban dalam memecahkan masalah, selalu terbuka terhadap sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya, serta memiliki sikap yang lentur (fleksibel), suka mengekspresikan diri dan bersikap natural.

Kegiatan menghubungkan gambar dengan kata di TK yang dimaksud adalah kegiatan menghubungkan gambar yang dilakukan dengan menebak gambar dengan kata secara langsung dengan menghubungkan gambar dengan kata. Menghubungkan gambar dengan kata dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berbuat kreatif serta mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan nilai-nilai estetika dengan menghubungkan gambar dengan kata. dalam kegiatan menghubungkan gambar dengan kata anak dapat mengekspresikan imajinasinya secara langsung, anak diberikan kebebasan untuk mengungkapkan gagasan apapun yang anak pikirkan melalui media yang disediakan. Menghubungkan gambar dengan kata adalah kegiatan yang variatif dan menyenangkan, karena tidak membutuhkan alat dalam kegiatannya. Guru cukup menyediakan kertas dan pensil saja, anak sudah bisa melakukan kegiatan Menghubungkan gambar dengan kata. Menghubungkan gambar dengan kata merupakan kegiatan yang sederhana, meskipun begitu kegiatan menghubungkan gambar dengan kata memiliki keunggulan untuk mengembangkan kreativitas jika dibandingkan dengan kegiatan seni lainnya untuk anak.

 

REFERENCES

Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdiknas.

Kurnia, Rita. (2009). Metodologi Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Pekanbaru: Cendikia Insani.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 10 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Sustiari, Lilik. (2014). Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Anak Melalui Tekateki Bergambar di RA Muslimat NU Pasuruhan 1 Mertoyudan Magelang. Srikpsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1977). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wilson. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Pekanbaru: FKIP UNRI.

 

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan