KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL UNTUK MERANGSANG KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KELOMPOK B
TK ASY SYIFA REJAMULYA, CILACAP
TUMIRAH
Pendidkan Guru PAUD, TK Asy Syifa Rejamulya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Email: sartisarti091@gmail.com
ABSTRACT
Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang upaya merangsang kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Asy Syifa Rejamulya, Cilacap dalam kegiatan menggunting dan menempel dengan berbagai media. Kegiatan menggunting dan menempel dengan berbagai media di kelompok B TK Asy Syifa Rejamulya, Cilacap masih mengalami kendala. Sehingga harus diadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan kelas. Dengan Langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggunting dan menempel dengan berbagai media di TK Asy Syifa Rejamulya, Cilacap dengan jumlah peserta didik sebanyak 18 peserta didik di kelompok B dengan usia 5-6 tahun. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan terjadi peniangkatan dalam kegiatan menggunting dan menempel dengan berbagai media. Pada kondisi awal yang mampu menggunting ada 2 peserta didik (11,11%) dan yang mampu menempel ada 3 peserta didik (16,67%). Pada siklus I sedikit ada peningkatan yaitu pada kegiatan menggunting ada 2 peserta didik (11,11%) menjadi 8 peserta didik (44,44%) dan pada kegiatan menempel ada 3 peserta didik (16,67%) menjadi 9 peserta didik (50%). Pada siklus II mengalami peningkatan pada kegiatan menggunting ada 8 peserta didik (44,44%) menjadi 16 peserta didik (88,89%) dan pada kegiatan menempel ada 9 peserta didik (50%) menjadi 16 peserta didik (88,89%).
Keywords: Motorik Halus, Menggunting, Menempel, Media Pembelajaran
- PENDAHULUAN
Masa taman kanak-janak adalah masa dimana perkembangan fisik dan perkembangan peserta didik berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung pada diri peserta didik taman kanak-kanak adalah perkembangan motorik halus dan kasar. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Oleh sebab itu, pendidik perlu Mengembangkan kemampuan motorik peserta didik agar dapat tumbuh dengan baik. Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan-gerakan pergelangan tangan (Bambang Sujiono, dkk, 2012).
Di TK Asy Syifa masih ditemuakn beberapa masalah yang berkaitan dengan motorik halus peserta didiknya, salah satunya yaitu kemampuan menggunting dan menempel. Diantara 18 peserta didik yang melaksanakan kegiatan tersebut cuma 2 peserta didik yang mampu melaksanakan kegiatan menempel dengan baik dan benar. Hal tersebut menjadi salah satunya karena media yang digunakan pendidik kurang menarik atau membosankan sehingga kurang menarik minat pelajar peserta didik dalam kegiatan menggunting dan menempel
Dengan demikian maka perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta didik yang bertanggung jawab atas hasil belajar peserta didiknya. Adapun upaya perbaikan minat belajar peserta didik yang dilakukan pendidik melalui kegiatan menggunting dan menmpel. Dengan melakukan perbaikan diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik dan ketrampilan motoric halus peserta didik. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah “bagaimanakah cara merangsang motorik peserta didik dalam kegiatan menggunting dan menempel dengan berbagai media di TK Asy Syifa Rejamulya, Kabupaten Cilacap?”
- KAJIAN LITERATUR
- Kemampuan Motorik Halus
Gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergerakan tangan yang tepat. Gerakan motorik halus terlalu membutuhkan tenaga namun gerakan Ini Membutuhkan koordinasi mata tantangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus peserta didik membuat peserta didik dapat berkreasi, seperti menggambar, menulis, melipat, menggunting dan sebagainya. Namun tidak semua peserta didik memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama. Gerakan motorik halus juga memerlukan keterampilan fisik lain kematangan mental serta memerlukan kemampuan kognitif peserta didik. (Bambang Sujiono, 2012).
- Menggunting
- Pengertian menggunting
Menggunting adalah salah satu aktivitas atau memotong yang melibatkan dan membutuhkan koordinasi antara mata, tangan dan konsentrasi.
- Tujuan menggunting
- Mengembangkan ekspresi melalui media kreatif
- Melatih korrdinasi jari / tangan dan mata
- Melatih pengamatan
- Menempel
- Pengertian menempel
Menempel adalah suatu kegiatan yang melibatkan fisik motoric halus dengan merekatkan antara benda yang satu dengan yang lain dengan menggunakan lem atau yang lainya.
- Tujuan menempel
- Mengembangkan fantasi, imajinasi dan kreasi
- Melatih koordinasi keterampilan mata
- Memupuk keteletian dan kerapian
- Media
- Pengertian media
Media adalah manusia, bahan, kejadian, peristiwa, setting, Teknik yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk belajar memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap (Anna Suhaenah, 1998).
- Manfaat media
- Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung
- Ada kalanya pendidik harus menjelaskan mengenai hal-hal yang tidak mungkin diadakan, kunjungi atau dilihat secara langsung
- Upaya memperluas wawasan peserta didik melalui pemanfaatan sumber belajar
- Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru
- Kemampuan berfikir peserta didik secara lebih kritis dan positif
- METODE
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Penelitian perbaikan pembelajaran dilakukan di TK Asy Syifa Rejamulyo, Kecamatan kedungreja, Kabupaten Cilacap. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelompok B yang terdiri dari 18 peserta didik Pada tahun pelajaran 2019/2020.
Metode yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran ini adalah pemantapan kemampuan professional dengan 2 siklus Tindakan. Dalam setiap siklus dilaksanakan dengan 5 kali pembelajaran. Masing-masing siklus melalui 4 (empat) tahapan yaitu:
- Merencanakan (Planning)
- Melakukan Tindakan (Acting)
- Mengamati (Observing)
- Refleksi (reflecting)
- TEMUAN
Berdasarkan pengamatan dan hasil pembelajaran pada kegiatan menggunting dan menempel di kelompok B TK Pertiwi Tambaksari masih rendah, hal tersebut diketahui dari 18 peserta didik yang mampu dalam kegiatan menggunting hanya ada 2 peserta didik (11 ,11 %) dan pada dalam kegiatan menempel dari 18 peserta didik yang mampu dalam kegiatan tersebut hanya ada 3 peserta didik 16,67%). Dengan adanya kegiatan tersebut maka peneliti akan melakukan perbaikan kegiatan belajar.
Tabel. Hasil Evaluasi Kondisi Awal Peserta Didik
Hasil Belajar Peserta Didik |
Menggunting |
Menempel |
||
BB = Belum Berkembang |
1 |
5,56% |
1 |
5,56% |
MB = Mulai Berkembang |
15 |
83,33% |
14 |
77,78% |
BSH = Berkembang Sesuai Harapan |
1 |
5,56% |
2 |
11,11% |
BSB = Berkembang Sangat Baik |
1 |
5,56% |
1 |
5,56% |
Jumlah |
18 |
100% |
18 |
100%
|
Keterangan:
BB dan MB Termasuk kategori Belum Mampu
BSH dan BSB termasuk kategori Mampu
- SIKLUS 1
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 5 Siklus I
Hasil perbaikan pada hari pertama siklus I, pada media awal dari 18 peserta didik yang dapat menggunting dengan baik ada 2 peserta didik ( 11,11% ) dan yang dapat menempel dengan baik ada 3 peserta didik ( 16,67% ) dan setelah perbaikan dihari pertama hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 3 peserta didik ( 16,67% ) dan pada kegiatan menempel menjadi 4 peserta didik ( 22,22% ).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 2Siklus I
Hasil perbaikan pada hari kedua siklus I, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 4 peserta didik (22,22%) dan pada menempel menjadi 5 peserta didik (27,78%).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 3Siklus I
Hasil perbaikan pada hari ketiga siklus I, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 6 peserta didik (33,33 %) dan pada menempel menjadi 6 peserta didik (33,33 %).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 4Siklus I
Hasil perbaikan pada hari keempat siklus I, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 7 peserta didik (38,89 %) dan pada menempel menjadi 8 peserta didik (44,44 %).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 5Siklus I
Hasil perbaikan pada hari kelima siklus I, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 8 peserta didik (44,44 %) dan pada menempel menjadi 9 peserta didik (50 %).
- SIKLUS II
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 5 Siklus I
Hasil perbaikan pada hari pertama siklus II, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 9 peserta didik (50 %) dan pada menempel menjadi 10 peserta didik (55,56 %).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 2Siklus I
Hasil perbaikan pada hari kedua siklus II, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 12 peserta didik (66,67 %) dan pada menempel menjadi 12 peserta didik (66,67 %).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 3Siklus I
Hasil perbaikan pada hari ketiga siklus II, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 13 peserta didik (72,22 %) dan pada menempel menjadi 14 peserta didik (77,78 %).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 4Siklus I
Hasil perbaikan pada hari keempat siklus II, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 14 peserta didik (77,78 %) dan pada menempel menjadi 15 peserta didik (83,33 %).
- Rencana Perbaikan Pembelajaran Harian (RPPH) 5Siklus I
Hasil perbaikan pada hari kelima siklus II, hasilnya meningkat, pada kemampuan menggunting menjadi 16 peserta didik (88,89 %) dan pada menempel menjadi 16 peserta didik (88,89 %).
- CONCLUSION
Dengan melihat hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus ( siklus I dan siklus II ) ternyata untuk meningkatkan kemampuan menggunting dan menempel, peneliti menggunakan media yang bervariasi di kelompok B TK Asy Syifa Rejamulya Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap, terbukti dari kondisi awal dengan kemampuan peserta didik dari 18 peserta didik, peserta didik yang dapat melakukan kegiatan dengan baik dalam kegiatan menggunting hanya ada 2 peserta didik ( 11,11 % ) dan yang dapat melakukan dengan baik dalam kegiatan menempel hanya ada 3 peserta didik ( 16,67 % ), setelah dilakukan proses perbaikan pada siklus I dengan hasil meningkat pada kegiatan menggunting menjadi 8 peserta didik ( 44,44 % ) dan kegiatan menempel menjadi 9 peserta didik ( 50 % ), dan siklus ke II kemampuan menggunting meningkat menjadi 16 peserta didik ( 88,89 % ) dan pada kegiatan menempel meningkat menjadi 16 peserta didik ( 88,89 % ).
REFERENCES
Andriani, Durri, Dkk. (2014). Metode Penelitian. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Montolalu, B.E.F, Dkk. (2012). Bermain Dan Permainan Anak. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Pekerti, Widia, Dkk. (2012). Metode Pengembangan Seni. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sujiono, Bambang, Dkk. (2012). Metode Pengembangan Fisik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Tatminingsih, Sri Dkk. (2014). Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Wardhani, I G.A.K Dan Wihardit, Kuswaya. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Zaman, Badru, Dkk. (2012). Media Dan Sumber Belajar Tk. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.