banner 468x60

BUKU KONSEP PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN AGROFORESTRI , TERBIT JANUARI 2024, PENERBIT UNDERLINE, EDITOR : DWI SUCI LESTARIANA

 Kampus
banner 468x60
BUKU KONSEP PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN AGROFORESTRI , TERBIT JANUARI 2024, PENERBIT UNDERLINE, EDITOR : DWI SUCI LESTARIANA

 

 

 

 

Penerbitan buku merupakan proses yang melibatkan berbagai tahapan, dan peran seorang editor menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa karya tersebut memenuhi standar kualitas dan keberlanjutan dalam dunia penerbitan. Editor memiliki tanggung jawab utama untuk memoles dan memperbaiki naskah agar lebih sesuai dengan standar bahasa, struktur, dan konten yang diharapkan.

Editor adalah individu yang memainkan peran penting dalam memperbaiki, menyunting, dan meningkatkan naskah atau konten tertulis. Terdapat beberapa jenis editor, masing-masing dengan fokus dan tanggung jawab khususnya. Berikut adalah beberapa jenis editor utama:

  1. Penyunting akuisisi/pemerolehan naskah,
  2. Penyunting naskah, dan
  3. Penyunting substantif/pengembang.

Seorang editor yang efektif dan berkompeten memegang peran krusial dalam memastikan bahwa sebuah karya tertulis mencapai standar tertinggi sebelum dipublikasikan. Kompetensi seorang editor melibatkan kombinasi keterampilan teknis, pemahaman mendalam tentang bahasa dan gaya, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan penulis. Berikut adalah beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang editor:

  1. pengetahuan penerbitan,
  2. pengetahuan desain dan komunikasi visual,
  3. pengetahuan kebahasaan; pengetahuan konvensi pernaskahan dan penerbitan,
  4. kemahiran berbahasa,
  5. Kemahiran berkomunikasi, dan
  6. kemahiran menelusuri informasi.

Penyuntingan naskah melibatkan serangkaian aspek yang mencakup pemahaman mendalam tentang bahasa, struktur, dan tujuan karya. Berikut adalah beberapa aspek penyuntingan naskah yang penting:

  1. Keterbacaan;
  2. Ketaatasasan (Konsistensi);
  3. Kebahasaan;
  4. Kejelasan Gaya Penyajian;
  5. Ketelitian Data dan Fakta;
  6. Kelegalan dan Kepatutan; dan
  7. Ketepatan Perincian Produksi.

Karena pada dasarnya tidak ada naskah yang 100% sempurna. Selalu ada kelemahan dan kesalahan yang terdapat pada naskah sehingga memerlukan sentuhan dari penyunting atau editor. Oleh karena itu, penerbit widina telah melakukan sertifikasi terhadap seluruh editor yang terlibat dalam proses internal penerbitan, salah satunya telah mengikuti ujian sertifikasi editor yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Seorang editor yang telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menandakan bahwa mereka telah melewati serangkaian uji kompetensi yang ketat dan memenuhi standar profesionalisme yang diakui secara nasional. 

Sertifikasi ini mencerminkan komitmen editor terhadap kualitas dan keberlanjutan dalam dunia penerbitan. Kelebihan sebuah buku yang diedit oleh seorang profesional tersertifikasi melibatkan jaminan bahwa naskah telah melalui proses penyuntingan yang teliti dan memenuhi standar tertinggi dalam tata bahasa, struktur, dan konten. Seorang editor yang bersertifikasi tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang keterampilan teknis penyuntingan, tetapi juga memahami prinsip-prinsip etika penerbitan. Ini membantu memastikan bahwa buku yang dihasilkan bukan hanya bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, tetapi juga memiliki kohesi, kejelasan, dan daya tarik yang dapat meningkatkan pengalaman pembaca. 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan