banner 468x60

BUDAYA ORGANISASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

 Kampus
banner 468x60
BUDAYA ORGANISASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

 

Oleh : Khairal Jailani *), Dr. Demina, M.Pd &  Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Batusangkar*)

 

Budaya organisasi didalam lembaga pendidikan Islam akan membuat lembaga itu menjadi elastis lentur serta fleksibel, bergerak sesuai dengan perkembangan zaman sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri yang memang harus sesuai dengan tuntutan zaman. Selain itu budaya yang ada didalam pendidikan islam akan menggambarkan ciri khas lembaga tersebut sehingga menjadi sebuah simbol yang membuat nya mudah dikenal, dan menjadi ciri khas tersendiri untuk lembaga pendidikan tersebut.

Lembaga pendidikan Islam tentunya harus menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai Islam didalamnya seperti dalam yang dijelaskan didalam Al-Quran Allah SWT Surat Al-Hujurat ayat 13: dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa kita diciptakan oleh Allah berbagai bangsa dan bersuku-suku agar nantinya kita bisa saling berkenalan dengan kata lain menyambung tali silaturahmi. Dan sungguh orang mulia yaitu orang yang bertakwa, dan Allah itu maha teliti. Budaya yang diterapkan dan dikembangkan didalam lembaga pendidikan Islam tentu harus menanamkan nilai-nilai ketaqwaan seperti yang digambarkan diatas tadi.

Budaya organisasi dalam lembaga pendidikan Islam tidak boleh lepas dari yang ada didalam Al-Quran dan Hadist nabi. Salah satu budaya yang tak boleh kita napikan keberadaannya yaitu. Bila ada kawan kita yang mengalami kesulitan maka kita ikut merasakannya, ikut mencari cara penyelesaiannya. seperti hadis rasulullah yang di riwayatkan (bukhari muslim), bahwa umat islam itu ibarat satu batang tubuh, bila jari terluka maka anggota tubuh lain ikut merasakannya dan dalam hadis lain.dengan periwayat yang sama yang berbunyi yaitu : tidak sempurna iman diantara kita selaku umat islam sebelum kita mencintai sadara kita seperti kita mencintai diri kita sendiri. Maka dalam hadist ini jelas salah satu budaya yang harus kita terapkan dalam pendidikan Islam yaitu budaya saling mencintai, ikut merasakan kesulitan saudara kita.

Kemudian para ahli bersepakat bahwa budaya itu terbentuk, dari tingkah laku manusia, dari budaya tersebut akan terbentuk gambaran kepribadian seseorang (identitas), identitas masyarakat, dan juga identitas suatu lembaga, baik itu islam ataupun tidak. Maka didalam lembaga pendidikan islam tentu menerapkan nilai budaya yang harus diterapkan yaitu, budaya religius, Akhlak dan lain-lain.

Pemimpin didalam lembaga pendidikan Islam harus mampu berusaha untuk menggegas, serta mengaplikasikan budaya yang berlandaskan nilai-nilai islam didalam diri para mesyarakat yang ada disuatu lembaga tersebut, baik itu guru, tenaga kependidikan , peserta didik, serta mengekspresikan dalam segenap tingkah lakunya didalam kehidupan dikesehariannya. Serta menjadikan budaya tersebut menjadi simbol dan karakter tersendiri untuk lembaga tersebut.

Adapun faktor yang mempengaruhi budaya organisasi yaitu: pada umumnya pengaruh ada yang berasal dari Luar yang tidak bisa dikendalikan oleh lembaga atau organisasi, norma-norma serta keyakinan yang yang ada dalam masyarakat,  Akhlak.serta faktor yang secara khusus ada didalam organisasi tersebut.  Lembaga atau organisasi harus mampu beinteraksi dengan lingkungan yang ada, serta harus mampu menyelesaikan segala bentuk persoalan yang dihadapi. Dari sinilah nantinya budaya oraganisasi dapat tumbuh dan berkembang.

Disini Islam budaya yang ada didalam organisasi lembaga pendidikan Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun peradaban manusi yang mempunyai akhlak yang baik, sebab dengan budaya orang bertingkah laku, dengan budaya pula seseorang dapat mudah dikenali. Untuk mencapai cita-cita Islam rahmatan lil ‘Alamin maka disini budayalah jawabannya yang akan kita terapkan dalam kehidupan keseharian sebagai umat Islam terutama dalam lembaga pendidikan Islam

Salah satu pendapat dari Luthans  (2010 :9) yang menyebutkan karakteristik yang harus ada dalam budaya organissai yaitu:

  • Cara-cara berprilaku, berbahasa, yaitu bahasa,batasan-batasan serta  dan ritual biasa di pakai oleh suatu organisasi.
  • Aturan-aturan yang ada atau norma adalah batasan dalam berprilaku, seperti norma adat, norma dalam kehidupan bersosial dalam masyarakat, norma agama, susila, dll.
  • Nilai-nilai utama (dominan) yang sering dipakai, merupakan sebagai acuan utama yang dilaksanakan dan dipakai sebagai panduan oleh setiap warga yang ada dalam organisasi. Seperti kedisiplinan, produktifitas kerja, dll
  • Filosofi yang dipakai dalam organisasi untuk membuat kariayawan lebih percaya terhadap organisasi, misalnya “bersama dalam menciptakan kemakmuran” penderitaan kalian adalah penderitaan kami bahagia kalian kamipun bahagia” dll.
  • Aturan-aturan: merupakan sesuatu yang tegas dan harus ditaati oleh setiap anggota, dan setiap personal wajib paham akan aturan aturan yang ada agar bisa diterima didalam kelompok organisasi
  • Iklim atau keadaan organisasi , merupakan segala bentuk yang bisa membuat perasaan menjadi betah dan bahagia serta senang berada dalam lingkungan organisasi. Para anggota bisa mengendalikan diri. Bisa harmonis dll.

Selanjutnya setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan dalm membentuk budaya dalam organisasi. (Craig & Silva, 1984: 49)

Commitment. Yaitu semua anggota organisasi harus mempunyai komitmen untuk selalu mempertahankan budaya yang telah diterapkan didalam organisasi sesuai dengan kesepakatan.

Competence, Competence, yaitu kompetensi yang dimiliki oleh segenap anggota organisasi sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai.

Consistency. Yaitu para anggota organisasi konsisten untuk tetap mempertahankan apa yang telah menjadi tujuan, dan budaya yang ada dalam organisasi, berpegang teguh terhadap norma-norma yang ada dan menjadi tanggung jawab Bersama dalam mempertahankannya.  

Dalam membentuk budaya organisasi yang sesuai dengan norma-norma yang ada terutama didalam Islam maka dibutuhkan seorang pemimpin yang kuat dan bisa menjadi tauladan untuk para anggotanya, mempunyai visi serta mempunyai pribadi yang Tangguh. Selanjutnya pemimpin juga mempunyai peranan yang dapat menggerakkan organisasi terutama dalam memotori nilai yang telah ditanamkan dalam organisasi, didalam Islam pemimpin merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap bawahannya dan akan diminta pertanggung jawabnya kelak diakhirat, maka disini pemimpin tentu harus menerapkan dan memberikan contoh yang baik terhadap bawahan, terutama dalam masalah pelaksanaan tugas.

Dalam Pendidikan Islam seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan yang bisa ia tonjolkan , sehingga ia bisa membimbing para bawahan, memiliki pemmikiran yang cerdas, bersikap adil dan bijaksana, berani menyampaikan kebenaran dan kebatilan. Apabila pemimpin tidak ada bekal yang baik makai a akan kesulitan untuk mengarahkan para anggota dan sulit untuk mencapai tujuan dalam organisasi. (Syihabuddin, 2018: 111-126).(Foto :gurupendidikan.co.id)

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan