Oleh : ARNIS ASYUNITA
Pendidikan Guru PAUD, TK Pertiwi Tanjungan, Wedi, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
Email : arrnista@gmail.com
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui penerapan metode menggambar bebas menggunakan cat air. Penelitian yang dilakukan peneliti hanya meneliti kegiatan menggambar bebas pada pembelajaran kreativitas di area seni untuk Kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan Klaten. Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas (PTK) pada setiap siklusnya terdiri dari “perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengumpulan data (observing), refleksi (reflecting)”.
Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Data penerapan metode menggambar bebas menggunakan cat air dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan catatan lapangan. Sedangkan data mengenai kreativitas anak dikumpulkan melalui observasi. Subyek penelitian ini adalah anak dan guru Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan Klaten. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreativitas anak didik melalui penerapan metode menggambar bebas menggunakan cat air. Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas dengan penerapan metode menggambar bebas menggunakan cat air “Pada siklus I peningkatan mencapai 4,48% dan diperoleh rata-rata penilaian anak dalam pembelajaran kreativitas sebesar 50,26%” Pada siklus II peningkatan mencapai 17,63% dan diperoleh rata-rata penilaian sebesar 67,89% “Pada siklus III peningkatan mencapai 10,53% dan diperoleh rata-rata penilaian pembelajaran kreativitas sebesar 78,42%. Hal ini dapat dilihat dari prosentase rata-rata hasil pembelajaran kreativitas anak dalam satu kelas sebelum tindakan adalah 45,78%, Siklus I mencapai 50,26%, Siklus II mencapai 67,89%, siklus III mencapai 78,42%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode menggambar bebas menggunakan cat air dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok A di Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan Klaten .
Kata kunci :Kreativitas, Metode Menggambar Bebas, Cat Air
- PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat (14)
Pembelajaran anak usia dini khususnya di Taman Kanak-kanak berorientasi pada kegiatan bermain sambil belajar. Melalui kegiatan bermain sambil belajar dapat membantu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki setiap anak. Pada usia Taman Kanak-kanak ini anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, disiplin, kemandirian, kreatif, seni, moral dan nilai-nilai agama. Salah satunya yang perlu dikembangkan adalah kreativitas (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan-anak-usia-dini.html).
Menurut Sumanto (2005:23) kreativitas begitu penting diantaranya (a) kreativitas untuk merealisasikan diri mempunyai arti seorang individu yang kreatif mempunyai kemampuan untuk berkreasi dan diakui karyanya oleh orang lain, individu yang berhasil mengembangkan dan memberdayakan segenap kemampuan dirinya akan berhasil dalam mewujudkan dirinya, (b) kreativitas untuk memecahkan masalah artinya dengan berfikir kreatif seorang individu mempunyai kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan penyelesaian terhadap suatu permasalahan, (c) kreativitas untuk memuaskan diri mempunyai arti keberhasilan seorang anak melakukan percobaan, penelusuran atau eksplorasi akan memberikan kepuasan yang tidak terhingga bagi seorang anak, (d) kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup artinya seseorang yang kreatif akan mempunyai banyak ide yang dapat dikembangkan sehingga memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan yang tidak kreatif.
Musbikin (2009:116) menjelaskan pada dasarnya anak-anak senang membuat sesuatu yang berbau seni dan keterampilan tangan, salah satunya adalah kegiatan menggambar. Menggambar merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Kegiatan menggambar memberikan anak-anak kebebasan untuk mengekspresikan jiwanya dalam bentuk coretan-coretan yang bagi orang dewasa tidak mempunyai arti, tetapi bagi anak coretan sekecil apapun merupakan imajinasi yang ditransformasikan ke dalam coretan-coretan yang penuh makna dan arti.
Anak-anak kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan Klaten masih ada yang kurang mempunyai kreativitas, misalnya anak belum bisa menghubungkan garis, anak tidak memberi variasi pada gambar, gambaran anak cenderung sama dengan yang di gambar oleh guru, dan anak belum bisa mengkombinasikan dua atau tiga macam bentuk. Kreativitas meliputi kreatif dalam mengembangkan dan mengungkapkan ide atau gagasan, kreatif dalam mencipta sesuatu yang baru, kreatif dalam pembentukan korelasi baru, dan kreatif dalam penggabungan informasi dari pengalaman sebalumnya.
Dari paparan di atas masih ada yang menjadi kendala dalam pengembangan kreativitas yaitu terbatasnya media untuk mengembangkan kreativitas anak dan kurangnya pengetahuan guru tentang metode pengembangan kreativitas anak. Masih rendahnya kreativitas menggambar anak pada kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan Klaten juga disebabkan kurangnya dorongan atau motivasi orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak termasuk kreativitas anak dalam kegiatan menggambar. Kreativitas itu misalnya kurang kreatif dalam mengkombinasikan simbol-simbol, menciptakan bentuk-bentuk baru, memberi variasi pada gambar, menghubungkan garis, dan mewarnai. Di Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan Klaten media cat air masih jarang di gunakan dalam kegiatan menggambar, cat air merupakan media yang menarik buat anak karena mempunyai bermacam-macam warna dan di campur dengan air. Anak TK sangat senang dengan sesuatu yang berhubungan dengan warna-warna yang cerah dan air maka penulis memilih media cat air untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kreativitas anak, maka penulis mengambil judul “Meningkatkan Kreativitas Melalui Menggambar Bebas Dengan Menggunakan Cat Air Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Pertiwi Tanjungan”.
- KAJIAN LITERATUR
Kreativitas
Menurut Rachmawati (2005:2) menjelaskan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Musbikin (2009:113) menjelaskan kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru atau tidak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tidak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab. Sehubungan dengan pengertian kreativitas tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang memulai ide atau gagasan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam memfomulasikan konsep yang tidak sekedar menghafal yang muncul secara alamiah dari dalam diri seseorang.
Unsur-unsur kreativitas
Kreativitas mempunyai beberapa unsur yang berhubungan dengan pengertian kreativitas itu sendiri, diantaranya:
- Kreativitas merupakan proses bukan hasil
- Proses itu mempunyai tujuan yang mendatangkan diri sendiri atau kelompoknya
- Kreativitas mengarah pada penciptaan sesuatu yang baru, berbeda, unik, berbentuk lisan, tulisan, abstrak, atau konkret.
- Kreativitas timbul dari pemikiran divergen atau luas
- Kreativitas merupakan cara berfikir
- Kemampuan untuk mencipta tergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima
- Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan dan menjurus kearah bentuk prestasi. (Sumanto, 2005: 37)
Menggambar
Menurut Pamadhi (2009:2.5) menggambar adalah proses mengungkapkan ide, perasaan, pengalaman dan yang dilihatnya dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna sehingga menimbulkan gambar. Menggambar adalah kegiatan membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat (andysenibudaya.blogspot.com/2009/06/pengertian-menggambar.html). dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa menggambar adalah kegiatan mengungkapkan ide, perasaan, pengalaman, imajinasi dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam, memberi warna dengan menggunakan teknik dan alat
Tahapan menggambar
Kegiatan anak menggambar adalah tahap berikutnya setelah tahapan mencoret-coret. Beberapa tahapan menggambar menurut Rusdarmawan (2009:8) antara lain (a) anak pra 2 tahun, (b) anak usia 2-3 tahun, (c) anak usia 3-4 tahun, (d) anak usia 4-5 tahun, dan (e) anak usia 5-6 tahun. Secara garis besar tahapan-tahapan menggambar dijelaskan sebagai berikut:
- Anak pra 2 tahun
Mempunyai pola garis coretan lengkung ke atas, ke kiri ke kanan, menyesuaikan pola tangan, siku tangan diperlakukan sebagai alat jangka, sedangkan jari yang memegang pensil sebagai mata jangka, sehingga pola coretannya hanya ke kiri ke kanan.
- Anak usia 2-3 tahun
Berpola garis lengkung ke kiri ke kanan, atas bawah, silang, menghubungkan garis yang satu dengan garis lainnya secara diagonal, vertikal maupun horisontal.
- Anak usia 3-4 tahun
Anak usia 3-4 tahun dapat menggambar bentuk bulatan, kotak, garis lurus, dan mengkombinasikan bentuk tersebut untuk menggambar orang, rumah, mobil, pohon secara sederhana.
- Anak usia 4-5 tahun
Anak usia 4-5 tahun sudah dapat menggambar dengan lebih baik beberapa objek seperti orang, rumah, mobil, sepeda, jalan, pohon, awan, gunung atau tokoh animasi di serial kartun. Anak usia ini juga sudah dapat menggambar sebuah cerita, misalnya cerita pertarungan atau pertempuran yang melibatkan efek-efek bom, kilatan, petir, suara tembakan, atau percikan api akibat tembakan.
- Anak usia 5-6 tahun
Anak usia 5-6 tahun sudah mampu menggambar orang lebih baik lagi dan proporsional, gambar bagian tubuh terlihat seimbang. Misalnya gambar leher sesuai tidak panjang, gambar lengan lebih pendek dibandingkan dengan tangan, jari-jari terlihat lebih kecil dibandingkan dengan lengan. Selain lebih proporsional dalam menggambar orang, anak usia ini sudah mampu menggambar berbagai macam binatang.
teknik-teknik menggambar
- Teknik kering
Teknik kering adalah teknik menggambar langsung diatas medium dengan menoreh atau menggores dengan pensil atau pastel.
- Teknik basah
Teknik basah adalah teknik menggambar dengan bahan cat air dan digunakan dengan cara mencairkan terlebih dahulu. Jenis teknik basah bermacam-macam, misalnya cat air yang juga disebut water colour yang mempunyai sifat tipis dan sulit kering bergantung pada kecairanya, penggunaan cat air dilakukan dengan penyedian air terlebih dahulu kemudian dituangkan cat sesuai dengan keingginan atau ketebalan cat, selain itu tempera yaitu teknik basah yang juga dicampur dengan air akan tetapi bersifat pekat, penggunaannya dituangkan pada mangkuk atau palet terlebih dahulu kemudian di cairkan dengan air, contoh tempera adalah cat poster.
Cat air
Menurut Pamadhi (2008:8.64) cat air adalah bahan untuk menggambar atau melukis yang menggunakan air sebagai pengencernya. Cat air adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan (http://id.wikipedia.org/wiki/cat-air). Beberapa pengertian cat air tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa cat air adalah medium untuk menggambar atau melukis yang menggunakan air sebagai pengencer dan mempunyai sifat transparan
- METODE
Penelitian yang akan digunakan dalam mengupas masalah meningkatkan kreativitas melalui menggambar bebas dengan menggunakan cat air pada kelompok A TK Pertiwi Tanjungan Klaten adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian skripsi ini adalah anak kelompok A TK sejumlah 23 anak. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, catatan lapangan dan interview.
Pada tahap refleksi peneliti akan melakukan analisis terhadap hasil pelaksanaan siklus sebelumnya, baik dari segi proses maupun hasil kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini peneliti juga berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru untuk memberikan masukan pada peneliti tentang hasil-hasil yang telah dicapai pada siklus I ini dan membantu menemukan permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya
- TEMUAN
Berdasarkan hasil tabulasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan menggambar bebas menggunakan media cat air di kelompok A TK Pertiwi Tanjungan masih rendah, hal tersebut diketahui dari 19 peserta didik yang mampu menggunakan cat air untuk menggambar bebas ada 16 anak. adapun prosentase di tiap siklusnya sebagai berikut Prasiklus 45,78% , siklus I 50,26%, siklus II 67,89%, siklus III 78,42% dengan batas ketuntasan minimal 75%, sehingga sudah tidak dilaksanakan siklus berikutnya.
siklus I hasil perbaikan pada hari pertama siklus I mengalami peningkatan sebanyak 4,48%
siklus II hasil perbaikan pada hari pertama siklus ke II mengalami peningkatan sebanyak 17, 63 %
siklus III hasil perbaikan pada hari pertama siklus ke III mengalami peningkatan sebanyak 10.53%
- CONCLUSION
Dengan melihat hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam tiga siklus (siklus I, siklus II, siklus III) ternyata untuk meningkatkan kreativitas menggambar bebas menggunakan cat air kelompok A TK pertiwi Tanjungan terbukti dari kondisi awal kemampuan peserta didik dari 19 peserta didik yang dapat melakukan kegiatan menggambar bebas menggunakan cat air hanya 4,48%, setelah dilakukan perbaikan pada siklus II meningkat sebanyak 17,63% pada kegiatan menggambar bebas menggunakan cat air, sehingga masih dilaksanakan siklus III pada kegiatan menggambar bebas menggunakan cat air dapat meningkat sebanyak 10.53%.
- REFERENCES
Hidayah, R.N. 2010. “Upaya Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Bermain Sains Transparan” (Skripsi S-1 PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kurniati, N.V. 2010. “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok” (Skripsi S-1 PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Musbikin. 2009. Dibesarkan Kantong Ajaib Doraemon. Yogyakarta: Diva Press
Monks, F.J, Knoers, dan S. R Haditono. 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nurlaili, Alfiyanti.2010. Upaya Meningkatkan Daya Pikir Anak Melalui Permainan Edukatif. Skripsi. Surakarta : UMS Tidak diterbitkan
Pamadhi, Hajar dan S. Evan Sukardi.2009. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. 2005. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas
Rusdarmawan. 2009. Children’s Drawing dalam PAUD. Bantul: Kreasi Wacana
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sulistyowati, Hesti.2010. “Upaya Bermain Pasir Terhadap Kreativitas Anak” (Skripsi S-1 PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Depdiknas
Sutama dan Main Sufanti. 2011. Bidang Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS
Suyadi. 2009. Permainan Edukatif yang Mencerdaskan. Yogyakarta: Power Books
andysenibudaya.blogspot.com/2009/06/pengertian-menggambar.html
deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini
http://berbagireferensi.blogspot.com/2011/10/anak-usia-dini-dan-kreativitas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/cat-air