Pandemi Covid-19 telah melanda selama setahun di Indonesia yang berdampak pada berbagai sektor. Dari enam sektor penyumbang ekonomi terbesar, hanya kinerja sektor pertanian yang menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data BPS, PDB sektor pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen secara year on year (yoy), di mana subsektor pendukung utamanya adalah tanaman pangan sebesar 10,47 persen dan hortikultura sebesar 7,85 persen. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa saat ini sektor pertanian di Indonesia menjadi salah satu sektor yang paling kuat untuk mengembangkan ekonomi rakyat dan memperkuat pembangunan sebuah negara.
Kementan terus membantu para petani agar tetap produktif. Apalagi sepanjang tahun 2020, sektor pertanian sudah menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi tahun yang tidak mudah. Namun perlu menjadi catatan bahwa pada kondisi saat ini, daya beli masyarakat turun karena pandemi. Dimulai dengan mengatasi persoalan produksi sampai pemasaran yang terhambat karena pembatasan jalur distribusi. Maka dari itu, sektor pertanian secara umum perlu meningkatkan aplikasi dan perubahan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang lebih baik.
Kebijakan ekonomi perlu difokuskan untuk memajukan pertanian agar pangan tercukupi, lapangan kerja semakin terbuka, kemiskinan menurun dan devisa yang meningkat. Sektor pertanian tidak boleh dipandang sebelah mata mengingat kontribusi terhadap ekonomi nasional sudah terbukti dan teruji. Pertumbuhana PDB pertanian kuartal IV 2020 ini memberikan isyarat, sektor pertanian menjadi malaikat penolong di tengah resesi karena mampu menyediakan banyak lapangan kerja di tengah situasi ekonomi yang sulit karena banyak PHK.
Kementan di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo perlu diapresiasi atas kerja kerasnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi, peningkatkan nilai ekspor dan mengurangi impor, sehingga berkontribusi besar terhadap kesejahteraan petani dan nilai PDB.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki beberapa program dalam menjaga ketahanan pangan seperti antisipasi stok pangan di masa pandemi dan 5 Cara Bertindak (CB) dalam meningkatkan kapasitas ketahanan pangan. Kelimanya adalah peningkatan produksi, melakukan diversifikasi, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik dengan pengembangan cadangan pangan, pengembangan pertanian modern dan peningkatan ekspor.
Terkait dengan produktivitas, ketersediaan pupuk subsidi harus terus diantisipasi karena akan memengaruhi keberhasilan target produksi yang sudah ditetapkan. Di sisi lain, Kementerian Pertanian juga mengalami pemotongan anggaran yang cukup signifikan, yakni sebesar Rp 6,3 triliun dari alokasi anggaran awal Rp 21,83 triliun menjadi Rp 15,5 triliun.
Tahun 2021 sektor pertanian diharapkan tetap mampu bertumbuh positif seperti 2020. Pertanian harus menjadi lokomotif ekonomi nasional dan sumber kemakmuran bangsa. Dalam mencapai target ketersediaan pangan pada tahun ini, sektor pertanian memerlukan dukungan dari banyak pihak, termasuk pemerintah kepada petani.
Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi, Universitas Boyolali
Penulis saat ini menempuh tingkat akhir (semester 8), disamping aktif kuliah Penulis juga aktif di kegiatan HIMATA (Himpunan Mahasiswa Pertanian) Universitas Boyolali