banner 468x60

Melihat dari dekat UMKM Putri Mawar asal Cluntang, Musuk, Boyolali.

 Desa
banner 468x60
Melihat dari dekat UMKM Putri Mawar asal Cluntang, Musuk, Boyolali.

Boyolali(arwiranews.com) Bunga mawar banyak tumbuh subur di lereng Gunung Merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan DIY seperti di Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Bunga mawar merupakan salah satu komoditas terbesar bagi warga desa setempat. Tanaman bunga mawar terdapat di setiap pekarangan rumah. Hasil wawancara dengan Sri Mulyani dari RT 16 Dukuh Gondang, warga biasanya memetik bunga mawar setiap hari dan menjualnya ke tengkulak dengan harga per kilogram Rp 10.000- Rp 20.000. Harga mawar basah dapat mengalami kenaikan harga sebesar Rp 30.000 – Rp 50.000 per kg pada hari tertentu seperti hari Rabu Wage, Kamis Wage, Jum’at Kliwon, dan Minggu pon. Lonjakan harga bunga mawar basah dapat mencapai harga Rp 250.000 per kilogramnya pada saat memasuki musim ruwah dan tradisi Sadranan.

 

Dengan potensi bunga mawar yang dimiliki oleh setiap warga Desa Cluntang, maka pemerintah desa setempat berinisiatif untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan warga dengan cara mengolah bunga mawar tersebut menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual dibandingkan dengan penjualan bunga basah. Maka dibentuklah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) bernama Putri Mawar yang didirikan pada tanggal 24 November 2016 yang memiliki anggota aktif berasal dari dukuh Gondang, dukuh Tutup, dan dukuh Jelok.

 

Putri Mawar memiliki kegiatan memproduksi produk mawar setiap hari Minggu dan pertemuan rutin pada tanggal 25 setiap bulannya. Setiap hari Minggu, anggota Putri Mawar yang berisi Ibu-ibu Desa Cluntang menyetor bunga mawar untuk dikumpulkan sebagai bahan dasar olahan produk mawar. Bunga mawar dapat diolah menjadi berbagai jenis produk seperti teh premium seduh, teh celup, sirup, keripik dan pilus mawar.

 

Berbagai jenis produk mawar memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen karena masih jarang ditemukan olahan bunga mawar menjadi produk-produk yang unik. Apalagi bahan utama yang digunakan adalah bunga mawar, seperti yang kita tahu bahwa bunga mawar  hanya dijadikan bunga hias untuk mempercantik taman kita. Oleh karena itu, banyak calon konsumen yang berminat karena penasaran dengan produk-produk dari olahan bunga mawar. Selain itu, ternyata teh mawar juga dapat berkhasiat bagi kesehatan tubuh seperti terdapat kandungan vitamin E, D, C, B3, dan A, menurunkan kolesterol, mencegah penyakit jantung, meringankan gejala flu, diare, infeksi saluran kemih, memurnikan darah, membantu pengobatan sakit tenggorokan, reumatik, sakit kuning dan pembersih racun hati.

 

Berikut ini daftar harga dari berbagai jenis produk olahan bunga mawar: Sirup mawar Netto 200 ml, harga Rp. 22.000,00 Teh Celup Netto 20 gr, harga Rp. 15.000,00 Keripik Mawar Netto 100 gr, harga Rp. 10.000,00 Brambang Goreng(Non Pestisida) Netto Rp. 50 gr Rp. 10.000,00 dan Teh Premium Netto 20 gr Rp. 10.000,00.

 

Anda penasaran bukan dengan aneka rasa dari produk olahan bunga mawar khas desa Cluntang, Boyolali?  Ayo mampir ke Putri Mawar untuk menengok secara langsung proses pembuatannya. Apalagi ketika berwisata ke Tikungan Cinta, anda dapat membawa pulang produk-produk olahan bunga mawar yang murah meriah ini sebagai oleh-oleh khas desa Cluntang, Musuk, Boyolali.

 

Ditempat terpisah Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Boyolali Jujuk Juhariyah, M.Sc ketika dimintai tanggapannya seputar UMKM yang ada di Desa Cluntang menyambut baik. “Kami dari LPPM UBY siap bersinergi dengan berbagai pihak, Kita akan menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi diantaranya pengabdian masyarakat”, ujar Jujuk kepada arwiranews.com(08/06/2020).

 

Sementara itu Pegiat Ekonomi Desa, Eko Wiratno yang juga Direktur Sekolah Manajemen BUMDesa 17(SMB 17) Klaten menyambut baik berdirinya UMKM di Desa Cluntang, karena dengan UMKM ini diharapkan ekonomi bergeliat dan tumbuh dengan baik dan warga sejahtera. “Hampir 4 tahun UMKM di Cluntang berdiri, di harapkan bisa menjadi UMKM yang bisa naik kelas nantinya. Dan mari kita sukseskan program-program pemerintah dengan menjamurnya UMKM-UMKM yang handal, Program 1 desa 1 Produk bisa segera terwujud dan ekonomi desa akan tangguh”, Tegas Eko Wiratno kepada arwiranwes.com dari Klaten Senin (08/06/2020). (TIM)

banner 468x60

Author: 

Related Posts

2 Responses

  1. irene08/06/2020 at 20:22Reply

    wah sangat kreatif umkmnya

    • Author

      admin10/06/2020 at 21:34Reply

      makasih kakak. ttd admin.

Tinggalkan Balasan