Pertambahan jumlah penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan lahan, artinya semakin banyak jumlah penduduk, membutuhkan semakin banyak lahan. Hal ini berdampak pada semakin sempitnya lahan yang dapat dijadikan tempat mebudidayakan ikan atau menanam tanaman, terlebih di daerah padat penduduk seperti daerah perkotaan. Sedangkan kebutuhan protein nabati dan hewani semakin terus bertambah. Menyikapi hal demikian, banayak upaya yang dilakukan, diantaranya system budidaya dengan media terbatas, misalnya budikdamber.
Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) dapat dijadikan solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bagai “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, Budikdamber juga merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.
Sistem kerja dari Budikdamber adalah membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran). Budidaya ikan sistem akuaponik pada prinsipnya menghemat penggunaan lahan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan. Sistem ini merupakan budidaya ikan yang ramah lingkungan. (Setijaningsih, 2015). Namun, perbedaannya adalah Budikdamber tidak serumit akuaponik yang membutuhkan pompa dan filter yang akhirnya membutuhkan listrik, lahan yang luas, biaya yang mahal, dan rumit. Budikdamber justru memiliki keunggulan seperti hemat air, zero waste, perawatan yang mudah, dan tanpa bahan kimia.
Adapun Langkah – langkah dalam kegiatan pemeliharaan ikan dan sayuran system budikdamber adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah :
- Ember 80 liter
- Arang batok kelapa
- Gelas plastik
- Benih lele
- Benih sayuran (kangkung)
- Bor
- Bibit kangkung
- Solder
- Memilih jenis ikan dan tanaman
- Memilih jenis ikan
Ikan lele adalah jenis ikan cocok untuk budikdamber. Selain digemari oleh masyarakat, juga memiliki kemampuan hidup pada berbagai kondisi lingkungan. Ukuran ikan lele yang dibudidayakan adalah 5-7 atau 7-8 cm. Padat tebar berkisar 50 – 100 ekor.
- Memilih sayuran
Sayuran yang dapat dipelihara dengan system ini diantaranya kangkung, pokcay dan bayam.
- Membuat media Budikdamber
Tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut :
- Persiapan Media Tanam Sayur
- Lubangi gelas plastik 10 buah dengan solder.
- Lubangi tutup ember dengan bor sesuai ukuran gelas
- Isi gelas dengan arang batok kelapa antara 50 sampai 80 persen ukuran gelas
- Masukkan biji kangkung ke dalam gelas.
- Persiapan Media untuk Budikdamber
- Isi air 60 liter ke dalam ember, diamkan kurang lebih 1-2 hari.
- Masukkan benih ikan lele, diamkan 1-2 hari.
- Masukkan gelas kedalam lubang tutup ember
- Tahap pemeliharaan
Setelah selesai merangkai media dan bahan untuk dipelihara, selanjutnya adalah tahapan pemeliharaan. Pemeliharaan untuk Budikdamber ini juga diperlukan guna mencapai hasil yang maksimal. Pemeliharaan untuk Budikdamber tidaklah sulit, tetapi dibutuhkan konsistensi dalam pemeliharaannya, yaitu dengan cara:
- Ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari maksimal.
- Kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3.
- Apabila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang, karena kangkung akan keriting dan mati.
- Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya. Dapat diberikan 2-3 kali dengan waktu tetap.
- Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), dan ikan menggantung (kepala di atas, ekor di bawah), ganti air atau sipon (penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang). Biasanya 10-14 hari sekali.
- Penyedotan dapat 50-80 persen dari keseluruhan air atau dapat seluruhnya apabila diperlukan. Kemudian ganti dengan air bersih.
- Kangkung yang membesar membutuhkan air yang lebih banyak sehingga tambahkan air setinggi leher ember.
- Panen dan pasca panen
- Panen
Ketika pemeliharaan yang rutin sudah dilakukan, maka kita dapat mencapai hasil yang maksimal pada tahap panen. Prosedur untuk memanen hasil dari Budikdamber ini yaitu:
- Panen kangkung pertama adalah 14-21 hari sejak tanam.
- Sisakan bagian bawah tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali.
- Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali.
- Panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, jika benih bagus dan pakan baik.
- Tingkat bertahan hidup (survival) ikan adalah 40-100 persen.
- Panen ikan dapat dilakukan dengan cara diserok atau dikuras.
- Pasca panen
Setelah panen, aktivitas berikutnya adalah pasca panen. Jika skala budidaya hanya skala keluarga, maka hasil panen dapat langsung dinikmati. Namun, apabila skala nya bisnis, maka harus dapat dipasarkan atau dijadilak olahan lain. Beberapa olahan yang sudah penulis lakukan adalah dengan membuat lesgo, yaitu lele siap goring. Lesgo dikemas dalam plastic ukuran 1 kg dan sudah lengkap dengan bumbunya.
- Penutup
Budikdamber merupakan system budidaya yang murah, mudah dan ramah lingkungan, sehingga sesuai untuk lakukan dalam skala rumah tangga maupun bisnis. Semakin banyak rumah tangga yang mengaplikasikan, maka akan semakin tercukupi kebutuhan protein hewani dan nabatinya.
Daftar Referensi:
Nursandi, J. 2018. Budidaya Ikan Dalam Ember “Budikdamber” dengan Aquaponik di Lahan Sempit. Dipublikasikan dalam Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung, Lampung: 08 Oktober 2018. Hal 129-136.
Setijaningsih, L. dan Chairulwan Umar. 2015. Pengaruh Lama Retensi Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Budidaya Sistem Akuaponik dengan Tanaman Kangkung. Berita Biologi, Jurnal Ilmu-ilmu Hayati. ISSN 0126-1754 636/AU3/P2MI-LIPI/07/2015 Volume 14 Nomor 35.
Kompas.com. (2020, 04 Mei). Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam Kangkung dalam Ember. Diakses pada 3 Maret 2021, dari https://www.kompas.com/tren/
read/2020/05/04/182000065/ramai-soal-budikdamber-
berikut-cara-ternak-lele-dan-tanam-kangkung-dalam?page=all
Penulis Hadziq Qulubi, S.Pi, M.Pd.I
Lahir di Banyuwangi, pada tanggal 06 Juli 1984. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Perikanan (S.Pi) pada tahun 2007 dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Kemudian merantau ke Lampung sembari melanjutkan pendidikan S.2 di UIN Raden Intan Lampung dan selesai tahun 2014. Saat ini penulis sebagai dosen tetap di Universitas Nahdlatul Ulama Lampung Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Sebagai upaya meningkatkan kompetensi di bidang perikanan, penulis melanjutkan S.2 lagi di Universitas Lampung Program Studi Manajemen Wilayah Pesisir dan Laut.
Penulis saat ini berdomisili di Pon-Pes Minhajuth Thullab Pekalongan Lampung Timur Lampung. Dapat di contact di 085227516682. Email : qulubih@gmail.com