banner 468x60

Pancasila Lahir Sebagai Pemersatu Bangsa.

 Opini
banner 468x60
Pancasila Lahir Sebagai Pemersatu Bangsa.

Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila merupakan karunia yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sumber cahaya bagi seluruh bangsa Indonesia dalam membangun peradaban bangsanya di masa-masa selanjutnya. Dalam membangun bangsa, Pancasila merupakan sumber energi sebagai kekuatan dan sekaligus sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, menjadi alat pemersatu membangun kerukunan berbangsa, dan sebagai pandangan hidup sehari-hari bagi bangsa Indonesia Sebagai dasar, ideologi, dan falsafah bangsa, Pancasila selalu diuji ketahanannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang multikultural seperti Indonesia.

 

Sejak disahkannya sebagai azas dan landasan negara, mulai dari jaman awal kemerdekaan, jaman Orla, Orba, dan bahkan sampai dewasa ini, Pancasila selalu menarik untuk dibicarakan. Ini berarti bahwa semakin penting sebuah peristiwa maka semakin tinggi nilai simboliknya, sehingga semakin terbuka dan semakin menarik untuk diperdebatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar falsafah negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi. Pancasila yang merupakan budaya bangsa yang dibangun dari mosaik keberagaman kebudayaan bangsa yang begitu indahnya, sepertinya digugat dan dipersoalkan kembali oleh kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Merkahnya sinar  matahari di bulan Juni 1945, 75 tahun yang lalu disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenegaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila sebagai pemersatu bangsa, seakan-akan kehilangan daya perekatnya.

 

Penentuan siapa yang merumuskan pertama Pancasila mungkin akan dengan mudah memancing perdebatan. Di antara elemen-elemen (oknum) yang secara terus menerus menggugat berpendapat bahwa penggali Pancasila adalah Mr. Muh. Yamin, dengan alasan bahwa tiga hari sebelum pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Mr. Muh. Yamin pada 29 Mei 1945 telah menyampaikan suatu pidato yang memuat kelima sila tersebut. Ada juga yang berpendapat bahwa yang lahir pada 1 Juni 1945 adalah nama Pancasila, alasannya bahwa kelima sila itu sesungguhnya sudah ada sejak jaman nenek moyang bangsa ini ada, sehingga tidak mungkin lagi dikenali hari lahirnya. Sementara itu ada juga yang berpendapat bahwa Mr. Muh. Yamin dan Mr. Soepomo adalah penggali Pancasila, alasannya kedua tokoh ini telah menyampaikan lima pokok pikiran di depan sidang BPUPKI. Selain itu bahkan ada yang berpendapat bahwa pidato Bung Karno 1 Juni 1945 merupakan pidato penutup, yang tidak lain sebagai rangkuman pidato yang diucapkan oleh tokoh-tokoh sebalumnya, oleh karena itu pidato Bung Karno merupakan hasil kompilasi dari tiga hari sidang sebelumnya.

 

Namun yang harus disadari bahwa Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia. Sejarah bangsa Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus gagasan tentang calon dasar negara (Pancasila) itu adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Suatu pertanyaan yang senantiasa dilontarkan, namun tetap saja menarik yaitu mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan yang sekaligus dapat menunjukkan eksistensinya dari guncangan kisruh politik di negara ini? Jawabannya karena Pancasila itu merupakan media pemersatu bangsa yang di dalamnya terkandung nilai-nilai
toleransi, harmonisasi, dan bersifat terbuka mengikuti perkembangan jaman.

Oleh Eko Wiratno, S.Sos, M.M, M.E (Pendiri Eko Wiratno Research and Consulting-EWRC-)

banner 468x60

Author: 

Related Posts

2 Responses

  1. irene01/06/2020 at 08:18Reply

    mantap pembahasannya bang

    • Author

      admin01/06/2020 at 20:58Reply

      Terimakasih. ttd Admin.

Tinggalkan Balasan ke admin Batalkan balasan